Kamis, 30 April 2020

Belajar Menanam Sereh di Dalam Pot


Sekarang ini nih kan lagi di rumah aja karena pandemi virus Corona yang telah melanda banyak negara di seluruh dunia. Dan, tentu saja kita mesti beraktifitas untuk mengisi hari-hari kita meskipun di rumah aja.

Kita di rumah aja bisa melakukan banyak hal yang bermanfaat untuk kita sendiri dan juga untuk orang lain. Memang, kita diharuskan untuk di rumah aja untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang terbilang baru ini. Sehingga dengan di rumah aja, kita turut mendukung upaya-upaya  pemerintah untuk menghadapi pandemi ini.

Jadi, kita harus patuh ya untuk tetap di rumah aja dan keluar rumah bila hanya ada keperluan saja dan itupun harus mematuhi prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yakni menggunakan masker, tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Sip.... dan salah satu aktifitas yang bisa kita lakukan di rumah aja adalah menanam atau bercocok tanam. Konon, sejak wabah ini meluas dan orang-orang diperintahkan untuk di rumah aja, penjualan bibit tanaman meningkat tajam.

Itu berarti, kesadaran akan pentingnya bercocok tanam kian meningkat yah. Tapi, mungkin yang bisa menjadi kendala di masyarakat kita kebanyakan terutama yang tinggal di kota-kota besar adalah tidak adanya lahan untuk bercocok tanam atau lahannya sempit.

Sebenarnya itu tidak menjadi soal lantaran banyak juga orang-orang yang serius untuk menekuni cocok tanam ini meskipun dengan lahan yang terbatas. Setidaknya dengan lahan yang terbatas pun kita bisa bercocok tanam yang hasilnya bisa digunakan sendiri, syukur-syukur bila bisa berbagi dengan tetangga sekitar.

Wah, keren deh ternyata bercocok tanam itu.

Oya, yang biasa ditanam dengan memanfaatkan lahan yang sempit atau terbatas antara lain tanaman sayur-sayuran seperti; bayam, sawi, kangkung, tomat, cabe dan banyak lainnya tapi itu yang umum ditanam.

Karena lahannya sempit, maka kita bisa menggunakan pot sebagai media untuk menanam.

Rabu, 29 April 2020

Belajar Membuat Bakso Tahu

Bakso dari Tahu
Hmmm... ternyata panganan ini sudah tren sejak tahun 2019. Saya ketinggalan.... wis, jadi pengen nyoba nih. Itu kejadian ketika saya lihat-lihat di channel youtube tentang masak memasak. Kalo ga salah waktu itu saya cari menu olahan tahu, dan ketemu deh yang ini.

Ada beberapa versi atau cara membuat bakso tahu. Ada yang pakai tepung tapioka, ada yang pakai telor dan lainnya. Tapi saya pakai saja resep yang di bawah ini ya.

Panganan ini mudah dibuat dengan bahan-bahan yang mudah kita dapatkan. Bisa kita jadikan salah satu menu harian yah. Memang berbeda tekstur dengan bakso umumnya, tapi untuk rasa ga kalah juga kok.

Yuk, langsung saja kita simak resep membuat bakso tahu ini.

Bahan-bahan yang digunakan:
  • Tahu putih
  • Tepung terigu
  • Bawang putih (haluskan)
  • Lada halus
  • Garam
  • Penyedap rasa atau kaldu jamur 

Selasa, 28 April 2020

Membuat Dumpling Goreng

Dumpling goreng siap disantap

Resep ini saya modif dari resepnya ibu Nikmatul Rosidah di channel Youtube beliau. Saat itu saya lihat video beliau yang kalau tidak salah adalah dumplings isi kobis.

Saya lalu tertarik untuk mencobanya lantaran bahan-bahannya yang ga sullit didapatkan. Namun saya modif sedikit yakni untuk isian dumpling tersebut saya menggunakan kentang dan wortel berbeda dengan yang ada dalam video tersebut.

Yuk, langsung saja simak.

Bahan-bahan untuk kulitnya:
  • Tepung terigu
  • Tepung maizena
  • Garam
  • Lada
  • Air

Cara membuat kulitnya:
  • Campurkan terigu dan maizena (saya gunakan kurang lebih 200 gram terigu dan 2 sendok makan maizena)
  • Tambahkan garam dan lada secukupnya.
  • Lalu uleni dengan air perlahan-lahan hingga kalis.
  • Setelah itu diamkan adonan kurang lebih 10 menit
  • Setelah 10 menit, bentuk bulat-bulat kecil lalu diamkan kembali sebentar
  • Setelah itu ditipiskan bulatan-bulatan tadi, untuk ukuran tipis atau tebalnya sesuai selera saja 

Sabtu, 25 April 2020

Resep Membuat Timus Singkong Kukus

Timus siap disantap

Hmm.... daun pisang masih ada (sisa membuat pepes tahu 2 hari yang lalu). Rencananya saya mau buat kue pisang, tapi karena ga ada pisang uli, jadi saya beli singkong aja untuk dibuat timus.

Sayang-sayang kalo daun pisangnya dibuang begitu saja, dan mumpung masih bisa digunakan, harus segera saya pakai jadinya. Dan, jadilah saya membuat timus untuk cemilan. Udah lama juga saya ngga makan timus.

Yo wis, ini dia resep membuat timus;

Bahan-bahan:
  • Singkong
  • Gula merah
  • Garam
  • Daun pisang untuk membungkus

Cara membuatnya:
  • Setelah dikupas dan dicuci bersih, parut singkong
  • Masukkan ke dalam wadah
  • Iris-iris gula merahnya
  • Lalu, masukkan gula merah tersebut ke dalam wadah yang berisi singkong yang sudah diparut
  • Tambahkan sedikit garam
  • Aduk-aduk hingga tercampur rata
  • Kemudian, bungkus dengan daun pisang (sesuai selera ya untuk banyaknya adonan)
  • Lalu, kukus hingga matang kurang lebih 30 menit 

Kamis, 23 April 2020

Memori Bulan Ramadhan


Hari ini hari pertama bulan Ramadhan di tahun 2020 ini. Hmm... puasa kali ini memang berbeda sekali dengan puasa di tahun-tahun sebelumnya.  Ya, bulan Ramadhan kali ini berbarengan dengan adanya pandemi Corona.

Siapa yang menyangka?

Tahun ini shalat taraweh yang biasanya dilakukan berjamaah di masjid-masjid terpaksa harus ditiadakan dan shalat dilakukan di rumah masing-masing seperti halnya shalat jum’at yang sudah lebih dahulu ditiadakan sejak wabah Corona mulai meluas di Indonesia.

Dan kabarnya menteri agama pun sudah mengeluarkan keputusan bahwa shalat idul fitri pun akan ditiadakan terkait dengan wabah ini. Tentu saja ini akan menjadi suatu hal yang amat berbeda.

Memang itulah yang mesti dilakukan. Kita mesti menghindari berada di kerumunan orang guna memutus mata rantai penyebaran virus yang baru ini. Selain itu kita juga mesti menjaga kesehatan dan menggunakan masker ketika kita berada di luar rumah.

Hal-hal yang saya ingat di bulan Ramadhan


Bulan Ramadhan tiba di tahun ini dan terbersit beberapa hal yang terjadi kala bulan ini tiba. Beberapa hal itu antara lain;

Petasan

Senin, 20 April 2020

Bikin masker dari kaos tanpa dijahit


Masker dari kaos 
Kali ini saya ingin mencoba sharing bikin masker dari kaos tanpa dijahit. Ya, tidak perlu dijahit, masker dengan bahan kaos bisa dibuat. Cara ini juga saya dapatkan tutorialnya di youtube ya teman-teman. Banyak sekali tutorial bikin masker tanpa dijahit dan saya mencoba salah satu tutorial tersebut.

Untuk artikel masker kain yang telah saya buat, bisa cek di sini dan di sini yah.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah: kaos dan gunting.

Mudah, bukan? Pasti kedua bahan tersebut ada.

Dan sekarang, mari kita mulai membuatnya.
  • Pertama-tama gunting kaos sesuai dengan ukuran masker yang ingin kita buat. Di sini saya membuatnya dengan ukuran: lebar 12 cm dan panjang 17 cm.
Kaos digunting sesuai ukuran yang diinginkan
  • Setelah itu kita buat lubang di sisi kiri dan kanannya

Kamis, 16 April 2020

Terima Kasih Bapak Anand Krishna

Terima Kasih

“Walah... pagi-pagi ngapain si Santo ini telp ya.” Satria bergumam sendiri seraya meraih handphonenya yang sedari tadi tergeletak di atas kasurnya.

“Sorry bos, gua terpaksa telpon lu, soalnya gua wa dari tadi malem belum lu baca.” Suara Santo terdengar rada-rada mau ketawa dia. Dia tau betul kalao sahabatnya itu ngga terlalu suka menerima telpon atao bicara di telpon. Kuping terasa panas, katanya.

“Iyah... aku belum selesai edit video nih dari tadi malem jadi ga sempet buka hp.” Singkat Satria menjawab.

“Iya, Sat. Gua mau minta tolong lagi ama lu yah. Tolong sampaikan puisi gua untuk Bapak AnandKrishna.” Kali ini suara Santo terdengar serius.

“Udah gua kirim ke email lu tadi malem, tolong ya bos.” Lanjut Santo masih dengan nada yang sama.

“Wis lah... aku ngga bisa nolak permintaan mu yang satu itu. Pasti akan aku sampaikan, tapi lewat blog aku yah seperti biasa.” Jawab Satria ikutan serius dia menanggapi permintaan sahabatnya itu.

Rabu, 15 April 2020

Sejak Wabah Corona Meluas (bagian 3)

Di depan Superindo

Tulisan ini masih terkait dengan keberadaan pandemik ini ya teman-teman. Mungkin bosan membahas pandemik yang belum tau kapan berakhirnya.

Tapi.... lewat tulisan ini saya ingin menyampaikan apa saja yang saya bisa lihat di sekitar lingkungan saya terkait pandemik ini. Mungkin hal sepele saja.

Sejak diumumkan oleh presiden Joko Widodo pada tanggal 6 April 2020 perihal semua orang harus menggunakan masker ketika berada di luar rumah, orang-orang yang saya temui di sekitar rumah (terutama ketika saya berbelanja) sebagian besar memakai masker. Walaupun masih ada satu, dua orang yang tidak memakainya.

Kebanyakan memang menggunakan masker kain, seperti yang saya lakukan juga lantaran masker bedah sulit ditemukan. Dan memang saat itu diumumkan juga bahwa masyarakat cukup menggunakan masker kain, masker bedah atau masker medis untuk para tenaga kesehatan.

Fasilitas Mencuci Tangan


Seingat saya, setelah dikeluarkan pernyataan di atas esok harinya saya mendapatkan ember lumayan besar (kaleng cat besar) yang sudah dimodifikasi sebagai tempat untuk cuci tangan di depan rumah. Disediakan pula sabun yang diikat pada ember tersebut.

Ada di depan rumah

Selasa, 14 April 2020

Apakah ini efek terlalu lama #dirumahaja ?

di rumah aja

Hai teman-teman, apa kabar? Semoga selalu sehat yah. Dalam situasi yang tak menentu seperti ini kita dituntut untuk senantiasa sehat. Hal itu bukan untuk kepentingan diri kita saja, namun juga demi orang-orang di sekitar kita juga yah.

Soalnya kalo kita sakit, itu akan berdampak buruk pada orang-orang di sekitar kita juga. Yap, semaksimal mungkin kita harus berupaya untuk tetap sehat. Tetap semangat ya, walo #dirumahaja.

Oya, saya mau cerita sedikit tentang pengalaman saya beberapa hari yang lalu nih. Begini ceritanya;
Sayup-sayup terdengar suara adzan dari kejauhan. Saat itu, saya yang masih belum terjaga betul dari tidur berpikir ; “wah.... sudah Isya (saya menganggap itu adzan untuk shalat Isya). Terlambat deh saya ikut kelas di Sunter.”
“Apa yang harus saya katakan pada pak Joe supaya saya diperbolehkan masuk kelas?”
Saya biasa ikut kelas di Anand Ashram Sunter tiap hari Jum’at dan kelas dimulai tepat pukul 7 malam. Dan bila terlambat, tidak diijinkan untuk masuk. Peraturannya memang seperti itu. Kita dibiasakan untuk disiplin waktu.

“Mana ga bisa naik gojek kan? Soalnya ada peraturan PSBB sekarang ini di Jakarta.” Saya masih terus berpikir (padahal belum terjaga betul).
Tak beberapa lama, akhirnya saya terbangun dari tidur dan mendapati bahwa itu adalah adzan Shubuh, he  he  he.... 
Walah... kok bisa seperti itu yah? Apakah  itu efek dari terlalu lama #dirumahaja ? lantaran wabah corona ini? He he he... saya ndak tau. 

Sabtu, 11 April 2020

Resep Bakwan Jagung Garing

Bakwan Jagung

Lagi kepingin bikin bakwan jagung inih, soalnya udah lama ga bikin. Lebih sering bikin bakwan toge. Meskipun sama-sama bakwan, tapi aromanya berbeda ya lantaran beda bahan utamanya.

Untuk bakwan toge, agak susah dibikin jadi garing. Itu pengalaman saya ya, mungkin ada teman-teman yang bisa bikin bakwan toge yang garing, siapa tau.

Tanpa banyak basa-basi lagi, yuk langsung saja menuju resep bakwan jagung garing ini.

Bahan-bahan:
  • Jagung
  • Wortel
  • Daun bawang (bagian yang hijaunya saja)
  • Garam
  • Penyedap rasa atau kaldu jamur
  • Tepung beras
  • Tepung terigu
  • Minyak goreng
  • Air

 Bumbu-bumbu:
  • Bawang merah
  • Bawang putih
  • Lada
  • kunyit

Rabu, 08 April 2020

Bikin Masker Kain Tanpa Mesin Jahit (2)

Masker siap dipakai
Kali ini ceritanya saya lagi getol bikin masker kain nih. Menggunakan pola yang berbeda dari sebelumnya, pembuatan masker kain ini memakan waktu kurang lebih 1 jam 15 menit, mulai dari membuat pola hingga masker selesai dibuat.

Bahan-bahannya masih sama seperti tulisan sebelumnya, yakni:
  • Kain
  • tali
  • Jarum
  • Benang
  • Gunting
Untuk kainnya, saya ambil dari baju batik yang tidak terpakai namun masih bagus warnanya. Tidak terpakai karena karetnya sudah kendor. Jadi, ga perlu membeli kain lagi, hanya menggunakan yang ada saja.

Kalau kain untuk masker tulisan sebelumnya, saya ambil dari daster saya yang kegedean. Jadi itu sisa potongan dari daster saya, he he he.

Selasa, 07 April 2020

Bikin Masker Kain Tanpa Mesin Jahit

Masker kain buatan sendiri

Udah tergelitik sejak beberapa waktu yang lalu sih untuk mencoba membuat masker kain sendiri, tapi baru direalisasikan hari ini. Sebenarnya ga terlalu lama membuatnya, tapi... ya itu rasa malas yang bikin ga jadi-jadi.

Wis, saat ini penggunaan masker memang tak bisa dielakkan lagi. Sudah ada peraturan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang mengatakan bahwa kita diharuskan untuk menggunakan masker ketika keluar rumah.

Tidak perlu masker bedah atau masker medis atau dikenal juga dengan masker N95, penggunaan masker kain sudah cukup. Peraturan tersebut dikeluarkan menanggapi wabah virus Corona yang kian meluas dan sudah memakan korban banyak sekali di berbagai negara.

Oleh karenanya sebagai upaya pencegahan atau untuk meredam penyebaran virus ini lebih jauh dan lebih banyak lagi, maka penggunaan masker pun diharuskan.

Jauh sebelum peraturan tersebut diumumkan di Indonesia, keberadaan masker N95 dan sejenisnya sulit didapatkan, baik itu di apotek atau pun di supermaket.  Untung saya masih sempat mendapatkan meski tak seberapa.

Masker Kain Jadi Primadona

Setelah langkanya masker N95 dan sejenisnya tadi, maka masyarakat beralih ke masker kain. Dengan adanya wabah ini, kian banyak yang membuat masker kain dan menjualnya.

Kita bisa temukan masker kain ini di market place dengan harga yang bervariasi tentu saja tergantung dari bahan yang digunakan dan modelnya.

Walaupun kita bisa membelinya dengan harga yang terjangkau, kita juga bisa membuatnya sendiri dengan bahan yang ada. Kini banyak juga tersedia tutorial membuat masker kain tanpa mesin jahit di Youtube.

Senin, 06 April 2020

Yuk, Bikin Jamu Mpon-Mpon

Jamu mpon-mpon siap disruput

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa saat ini dunia sedang dilanda wabah virus Corona. Awalnya kasusnya terjadi di daerah Wuhan, China dan selanjutnya meluas ke negera-negara lainnya.

Di Indonesia sendiri, kasus pertama dilaporkan oleh presiden Joko Widodo awal Maret lalu yang menimpa dua orang warga Depok. Dan kini, penyebaran virus ini belum bisa dikendalikan. Penularan virus ini adalah dari manusia ke manusia lewat cipratan atau droplets saat seseorang batuk, bersin, atau bicara.

Oleh sebab itu Badan Kesehatan Dunia (Who) mengharuskan penggunaan masker saat keluar rumah yang awalnya penggunaan masker hanya untuk yang sakit saja kini semua orang harus menggunakan masker saat keluar rumah.

Lalu melalui siaran salah satu televisi swasta, seorang Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga Surabaya, Prof Chairul Anwar Nidom menyarankan untuk mengonsumsi mpon-mpon selain tetap menjaga kesehatan dan kebersihan guna mencegah penularan virus tersebut.

Tak ayal lagi harga bahan-bahan mpon-mpon pun melambung tinggi. Untung hal itu tak berlangsung lama. Selain harganya yang melonjak tinggi, pun sempat sulit didapatkan. Dan, kini banyak tersedia mpon-mpon yang sudah siap saji di market place dengan harga dan ukuran bervariasi.


Mpon-mpon adalah rempah-rempah yang sudah lama digunakan oleh leluhur kita di nusantara ini baik untuk bumbu masakan ataupun untuk obat secara tradisional. Rempah-rempah tersebut adalah jahe, kunyit, temulawak, sereh, dan kayu manis.

Kita bisa membuatnya sendiri dengan mudah dan sederhana.  Pasti banyak yang sudah tahu mengenai wujud mpon-mpon itu ya terutama para ibu dan perempuan.

Minggu, 05 April 2020

Sejak Wabah Corona Meluas (bagian 2)

virus corona 

Ada rasa gelisah, takut, geregetan alias gemes campur aduk jadi satu. Semua rasa itu dikarenakan melihat dan merasakan kondisi yang ada saat ini. Wabah corona belum mereda, setidaknya di Indonesia. Pun belum mencapai puncaknya yang membuat tambah ngeri.

Dengan adanya wabah corona ini tuh kita diharuskan untuk selalu berada di rumah #stayathome bahkan anak-anak sekolah pun diliburkan dan para pekerja yang memungkinkan diberlakukan #workfromhome #bekerjadarirumah.

Kita boleh keluar rumah hanya untuk membeli kebutuhan pokok dan obat-obatan saja.

Selain itu kita juga diharuskan untuk sering-sering mencuci tangan dengan sabun walaupun di rumah saja lho. Kalao kita berada di luar rumah, maka kita mesti sering membersihkan tangan menggunakan handsanitizer.

Itulah mengapa di tulisan saya sebelumnya, handsanitizer menjadi langka lantaran orang-orang mempersenjatai diri masing-masing dengan hadsanitizer kala di luar rumah. Saya pun demikian, ketika ke luar rumah, saya membawa handsanitizer.

Selain mesti sering cuci tangan atau membersihkan tangan, kita juga diharuskan menggunakan masker mulut setiap kali keluar rumah. Itu pula sebabnya keberadaan masker ini menjadi langka.
Kenapa mesti pakai masker mulut segala, kan kita ga sedang sakit? Mungkin itu pertanyaan yang kerap muncul. Awalnya memang digembar-gemborkan bahwa yang mesti memakai masker adalah orang yang sakit, namun kan kita semua paham ya kalau di negera kita tuh yang sakit aja cuek bebek.

Nah, oleh karenanya, kita yang sehat mesti waras berfikir. Kita mesti melindungi diri kita masing-masing dari penularan penyakit ini sebelum kita tertular.

Sabtu, 04 April 2020

Sejak Wabah Corona Meluas

Virus Corona 

Rasanya lama banget. Sudah satu bulan penuh saya tidak main ke rumah ibu saya, di Lebak Bulus. Tidak juga bepergian ke tempat lainnya. Paling-paling keluar rumah hanya untuk belanja sayur dan kebutuhan sehari-hari. Itu pun tidak jauh-jauh dari rumah.

Intinya tidak kemana-mana selain sekitar rumah saja untuk keperluan tertentu saja. Dan itu memang harus dilakukan sejak wabah corona meluas guna menjaga diri dan lingkungan (orang-orang di rumah) supaya tidak terinfeksi virus yang belum ditemukan vaksinnya ini.

Wabah ini berasal dari kota Wuhan di negara China pada awalnya. Kalao ga salah, kasus pertama kali diduga muncul sekitar bulan November 2019 lalu. Dan akhirnya sampai juga wabah tersebut ke Indonesia dan juga banyak negara di seluruh dunia.

Di Indonesia, kasus pertama kali yang diinformasikan oleh presiden Jokowi per 2 Maret 2020 menimpa dua warga Depok (saat itu masih dirahasiakan namanya).

Wabah ini dinyatakan sebagai pandemic oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO)


Banyak sekali korban yang telah meninggal karena virus ini, sehingga per Desember 2019 Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakannya sebagai pandemic. Dan tentu saja kita tak ingin membuat korbannya kian bertambah.

Karena belum ada vaksin untuk mengatasi virus ini, maka mau tidak mau kita mesti mencegah supaya kita tidak terinfeksi oleh virus ini. Virus yang menyerang organ pernafasan bagian bawah ini cepat sekali penularannya.

Awalnya diinformasikan (digembar-gemborkan) bahwa penularannya melalui droplet penderita yang sudah terinfeksi.

Jumat, 03 April 2020

Resep Membuat Gulai Tahu dan Kacang Panjang

Siap dihidangkan

Hmm... menunya lagi pakai tahu melulu nih he he he. Padahal suami ga terlalu suka sama tahu, tapi tak coba sajalah. Biar ga bosan, itung-itung untuk tambahan variasi menu ya.

Mumpung tahu masih mudah didapat ya teman-teman karena beberapa minggu yang lalu pernah susah dapetin tahu dan tempe. Konon katanya pabrik tahunya lagi dibersihkan terkait penyebaran virus corona yang lagi marak ini, jadi mereka ga produksi.

Tahu dan tempe memang menu favorit bagi kebanyakan masyarakat kita ya. Bahkan warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri pun tetap sesekali menyantap hidangan dengan tahu dan tempe. Konon katanya, harga tempe mahal di luar negeri lho.

Jadi, mumpung kita masih bisa dapetin dengan harga yang terjangkau di sini, yok kita nikmati tempe dan tahu ya.  Resep yang akan saya sharing kali ini adalah resep membuat gulai tahu dan kacang  panjang.

Mudah kok membuatnya. Yuk, langsung saja kita simak.

Bahan-bahan yang digunakan:
  • Tahu putih
  • Kacang panjang
  • Santan
  • Garam
  • Penyedap rasa atau kaldu jamur
  • Daun salam
  • Daun jeruk
  • Sereh 

Rabu, 01 April 2020

Resep Bumbu Urap Kering

Bumbu urap yang sudah siap dipakai

Salah satu hidangan yang mudah dibuat dan sangat sehat manfaatnya bagi kesehatan kita adalah urap. Urap yang dikenal di masyarakat ternyata ada dua jenis yakni urap dengan bumbu basah dan bumbu kering.

Kedua jenis urap tersebut sama-sama menggunakan kelapa parut yang diberi bumbu sebagai topingnya dan isi atau bahan-bahan yang digunakan untuk keduanya pun sama. Bahan-bahan atau sayur-sayuran yang biasa digunakan untuk urap adalah kangkung, toge, kacang panjang, kol dan sayuran lainnya.

Perbedaan dari keduanya adalah pada pengolahan kelapa parutnya. Kalau jenis urap basah, kelapa yang diberi bumbu, langsung diaduk atau dicampur dengan bahan-bahan sayuran yang telah dikukus. Sedangkan pada urap kering, kelapa parut yang diberi bumbu ditumis hingga matang.

Untuk ketahanannya, urap kering lebih tahan lama dibanding urap basah. Tapi, tergantung selera saja ya. Kalo bumbu urap kering yakni kelapa berbumbunya yang telah dimasak itu bisa dipakai untuk jangka waktu lama ya kalau dimasukkan ke dalam freezeer.

Sehingga kalau mau bikin urap, tinggal siapkan saja bahan-bahan sayurannya dan bumbu urap kering yang disimpan itu bisa digunakan sesuai kebutuhan. Pemakaiannya adalah dengan dipanaskan kembali bumbu urapnya itu dan selanjutnya dicampur dengan bahan-bahan sayurannya.

Yuk, simak resep bumbu urap kering.

Bahan-bahan yang dibutuhkan:
  • Kelapa parut
  • Minyak goreng
  • Garam
  • Penyedap rasa atau kaldu jamur 

Flag Counter