virus corona |
Ada rasa gelisah, takut, geregetan alias gemes campur aduk
jadi satu. Semua rasa itu dikarenakan melihat dan merasakan kondisi yang ada
saat ini. Wabah corona belum mereda, setidaknya di Indonesia. Pun belum mencapai
puncaknya yang membuat tambah ngeri.
Dengan adanya wabah corona ini tuh kita diharuskan untuk
selalu berada di rumah #stayathome bahkan anak-anak sekolah pun diliburkan dan
para pekerja yang memungkinkan diberlakukan #workfromhome #bekerjadarirumah.
Kita boleh keluar rumah hanya untuk membeli kebutuhan pokok
dan obat-obatan saja.
Selain itu kita juga diharuskan untuk sering-sering mencuci
tangan dengan sabun walaupun di rumah saja lho. Kalao kita berada di luar rumah,
maka kita mesti sering membersihkan tangan menggunakan handsanitizer.
Itulah mengapa di tulisan saya sebelumnya, handsanitizer
menjadi langka lantaran orang-orang mempersenjatai diri masing-masing dengan
hadsanitizer kala di luar rumah. Saya pun demikian, ketika ke luar rumah, saya
membawa handsanitizer.
Selain mesti sering cuci tangan atau membersihkan tangan,
kita juga diharuskan menggunakan masker mulut setiap kali keluar rumah. Itu pula
sebabnya keberadaan masker ini menjadi langka.
Kenapa mesti pakai masker mulut segala, kan kita ga sedang
sakit? Mungkin itu pertanyaan yang kerap muncul. Awalnya memang
digembar-gemborkan bahwa yang mesti memakai masker adalah orang yang sakit,
namun kan kita semua paham ya kalau di negera kita tuh yang sakit aja cuek
bebek.
Nah, oleh karenanya, kita yang sehat mesti waras berfikir. Kita
mesti melindungi diri kita masing-masing dari penularan penyakit ini sebelum
kita tertular.
Toh ada pepatah yang mengatakan bahwa mencegah itu lebih
baik daripada mengobati. Itu yang mesti diingat.
Rasa yang campur aduk di atas dikarenakan belum semua orang
sadar akan bahaya virus yang terbilang baru ini. Banyak yang masih cuek saja
dan menganggap diri manusia kebal tak akan tertular virus ataupun penyakit apa
pun.
Padahal kan dengan kemudahan informasi yang bisa didapatkan,
kita bisa tahu bahwa masyarakat di negara-negara yang menganggap remeh keberadaan
virus ini sudah mendapatkan akibatnya. Tiap hari banyak korban yang berjatuhan
dalam jumlah yang luar biasa dan itu benar-benar menyayat hati.
Virus apa ya
Virus ini tuh
menyebabkan penyakit yang mestinya membuat kita sadar akan entanglement alias
keterkaitan kita satu sama lainnya. Lantaran satu orang saja yang tertular
penyakit ini, dipastikan orang-orang yang berhubungan atau kontak dengan orang
tersebut akan ikut tertular juga.
Benar-benar virus yang mengajarkan pada kita untuk tidak
memikirkan diri sendiri saja. Dengan tinggal di rumah saja #stayathome
#bekerjadarirumah #workfromhome #studyathome
#belajardirumah
#menggunakanmaskersaatdiluar itu berarti kita tidak hanya menjaga keselamatan
atau kesehatan bagi diri sendiri tapi juga kesehatan dan keselamatan orang
banyak.
Kesadaran itu yang belum meluas di masyarakat kita tak
se-meluas wabah ini.
Tapi, kita tidak boleh putus asa.
Mungkin agak telat ya, tapi saat ini saya ingin mengajak
siapapun yang membaca tulisan ini. Yuk kita mulai menghargai orang lain, menyayangi orang lain dengan
cara #stayathome #tinggaldirumahsaja
#pakaimaskerketikakeluar. Yuk kita
berusaha bersama untuk meredam penyebaran wabah ini kian meluas lagi dengan
cara-cara semaksimal mungkin.
Well, sekian untuk unek-unek hari ini. Mungkin akan ada
sambungan ya he he he
Terima kasih untuk hari ini...