Minggu, 05 April 2020

Sejak Wabah Corona Meluas (bagian 2)

virus corona 

Ada rasa gelisah, takut, geregetan alias gemes campur aduk jadi satu. Semua rasa itu dikarenakan melihat dan merasakan kondisi yang ada saat ini. Wabah corona belum mereda, setidaknya di Indonesia. Pun belum mencapai puncaknya yang membuat tambah ngeri.

Dengan adanya wabah corona ini tuh kita diharuskan untuk selalu berada di rumah #stayathome bahkan anak-anak sekolah pun diliburkan dan para pekerja yang memungkinkan diberlakukan #workfromhome #bekerjadarirumah.

Kita boleh keluar rumah hanya untuk membeli kebutuhan pokok dan obat-obatan saja.

Selain itu kita juga diharuskan untuk sering-sering mencuci tangan dengan sabun walaupun di rumah saja lho. Kalao kita berada di luar rumah, maka kita mesti sering membersihkan tangan menggunakan handsanitizer.

Itulah mengapa di tulisan saya sebelumnya, handsanitizer menjadi langka lantaran orang-orang mempersenjatai diri masing-masing dengan hadsanitizer kala di luar rumah. Saya pun demikian, ketika ke luar rumah, saya membawa handsanitizer.

Selain mesti sering cuci tangan atau membersihkan tangan, kita juga diharuskan menggunakan masker mulut setiap kali keluar rumah. Itu pula sebabnya keberadaan masker ini menjadi langka.
Kenapa mesti pakai masker mulut segala, kan kita ga sedang sakit? Mungkin itu pertanyaan yang kerap muncul. Awalnya memang digembar-gemborkan bahwa yang mesti memakai masker adalah orang yang sakit, namun kan kita semua paham ya kalau di negera kita tuh yang sakit aja cuek bebek.

Nah, oleh karenanya, kita yang sehat mesti waras berfikir. Kita mesti melindungi diri kita masing-masing dari penularan penyakit ini sebelum kita tertular.

Toh ada pepatah yang mengatakan bahwa mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Itu yang mesti diingat.

Rasa yang campur aduk di atas dikarenakan belum semua orang sadar akan bahaya virus yang terbilang baru ini. Banyak yang masih cuek saja dan menganggap diri manusia kebal tak akan tertular virus ataupun penyakit apa pun.

Padahal kan dengan kemudahan informasi yang bisa didapatkan, kita bisa tahu bahwa masyarakat di negara-negara yang menganggap remeh keberadaan virus ini sudah mendapatkan akibatnya. Tiap hari banyak korban yang berjatuhan dalam jumlah yang luar biasa dan itu benar-benar menyayat hati.

Virus apa ya

Virus  ini tuh menyebabkan penyakit yang mestinya membuat kita sadar akan entanglement alias keterkaitan kita satu sama lainnya. Lantaran satu orang saja yang tertular penyakit ini, dipastikan orang-orang yang berhubungan atau kontak dengan orang tersebut akan ikut tertular juga.

Benar-benar virus yang mengajarkan pada kita untuk tidak memikirkan diri sendiri saja. Dengan tinggal di rumah saja #stayathome #bekerjadarirumah #workfromhome #studyathome 
#belajardirumah #menggunakanmaskersaatdiluar itu berarti kita tidak hanya menjaga keselamatan atau kesehatan bagi diri sendiri tapi juga kesehatan dan keselamatan orang banyak.

Kesadaran itu yang belum meluas di masyarakat kita tak se-meluas wabah ini.

Tapi, kita tidak boleh putus asa.

Mungkin agak telat ya, tapi saat ini saya ingin mengajak siapapun yang membaca tulisan ini. Yuk kita mulai menghargai orang lain, menyayangi orang lain dengan cara #stayathome #tinggaldirumahsaja 
#pakaimaskerketikakeluar. Yuk kita berusaha bersama untuk meredam penyebaran wabah ini kian meluas lagi dengan cara-cara semaksimal mungkin.

Well, sekian untuk unek-unek hari ini. Mungkin akan ada sambungan ya he he he

Terima kasih untuk hari ini...

Flag Counter