Rabu, 28 November 2012

Obat jiwa (Katarsis)


“Kok gak diteruskan?” sebuah tanya muncul

“ah, malas…. Ceritanya jelek, aku sendiri ga tau mau nulis apa, padahal aku harus belajar menulis,” jawab ku sendiri agak ketus

“ya, kalau begitu menulis lah,” suara itu kembali 

“tapi aku ga tau mau nulis apa, kau lihat sendiri tadi aku sudah berupaya menulis, tapi… apa coba. Tulisan itu ku hapus kembali. Ku pikir itu jelek, ga ada artinya,” sambungku

Jumat, 23 November 2012

Kasus Yang Diperbincangkan


“Gundul mu itu yang akan aku ketok palu duluan,” sungut Joko mendengar perkataan Lutfi bahwasanya dia pun mungkin saja berbuat seperti yang telah dilakukan oleh hakim agung Ahmad Yamani.

Kedua nya sedang berbincang-bincang santai di rumah tante Lutfi, maklum lufti memang tinggal bersama tantenya di Jakarta untuk kuliah, sementara ke dua orang tuanya menetap di Jogja. Lutfi dan Joko berteman akrab sejak di bangku SMA kedua nya kini kuliah di jurusan yang sama yakni hukum.

Rabu, 21 November 2012

Suatu Ketika ( Obrolan dengan seorang teman )


“Fan, ini nih kayaknya kabar yang memang sudah santer dari dulu tapi baru sekarang mulai terkuak kebenarannya,” teman ku berkata sambil menjawil lengan kanan ku

“kabar tentang bobroknya peradilan di negeri kita ini, baru-baru ini kan tersiar kabar bahwa salah seorang hakim agung mengajukan permohonan untuk mundur dari jabatannya. Katanya sih dengan alasan sakit mag tapi banyak pihak yang meragukan alasan mundurnya tersebut, bukan karena sakit tapi karena hal yang lebih besar lagi,” teman ku masih melanjutkan omongannya, sesekali ia menenggak teh manis di hadapannya.

Jumat, 16 November 2012

Sebuah Kisah di Negeri Antah Berantah


 Entah benar atau tidak, namun sepertinya sudah menjadi kepercayaan banyak orang bahwa bila mana seseorang menyakiti orang suci/bijak maka orang tersebut akan kena tulah atau kualat alias kena musibah. Entah itu penyakit ataupun sesuatu mengerikan yang lain. Sepertinya Sang Pangeran menjaga para suci atau para bijak dengan caraNya yang tak diduga-duga.

Sang Pangeran tidak rela bila para kekasihNya disakiti. IA memang tidak pilih kasih, sebetulnya kita memang tidak boleh menyakiti sesama mahlukNya terlebih para suci atau para bijak tersebut yang nota bene adalah kekasih Sang Pangeran.

Selasa, 13 November 2012

Denting itu


Denting suara angin bertiup yang memukul rangkaian besi-besi ringan yang digantung di sisi kiri atap rumah ku masih terdengar merdu. Aku sangat menikmati alunan suaranya. Aku tak peduli apa kata orang.

Pernah ada yang berkata bahwa suaranya bikin berisik saja, bikin orang ga bisa tidur dibuatnya. Klinting-klinting gak karuan. Ada juga yang berpendapat bahwa suaranya sih oke tapi kurang elegan bentuk rangkaian besi-besi yang tergantung di situ, coba diubah bentuknya sedikit dengan menggunakan sedikit ketrampilan pandai besi, pasti suaranya akan tepat dan pas.

Rabu, 07 November 2012

Siapa sih Anand Krishna itu?


Anand Krishna yang terlahir di salah satu kota di provinsi Surakarta yakni Solo tahun 1956 tepatnya pada tanggal 1 September adalah seorang warga negara Indonesia keturunan India. Nama lengkapnya adalah Krishna Kumar Tolaram Gangtani yang adalah seorang spiritualis lintas agama, nasionalis, humanis, budayawan dan penulis lebih dari 150 an buku berbahasa Indonesia dan Inggris, beliau tinggal di Jakarta, Indonesia. Walaupun berdarah keturunan India, tapi semangat kecintaannya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangatlah tinggi. Kepeduliannya itu dituangkan dalam membentuk organisasi-organisasi yang peduli dalam berupaya membangun jiwa-jiwa manusia Indonesia lewat upaya-upaya pemberdayaan diri. Salah satunya adalah National Integration Movement atau Perkumpulan Gerakan Integrasi Nasional, 11 April 2005, yang sangat peduli dengan kondisi persatuan dan kesatuan NKRI.

Senin, 05 November 2012

Kusuma....


“cius? Mi apah?”

“ih…. Geli deh ndenger kamu ngomong kayak gitu, kamu tuh ga pantes tau? Ngomong kayak a be ge kek gitu,” cibir ku pada perempuan bernama Kusuma

“kenapa ga pantes?”

“kamu kan budhe ku, ya… jadi ga pantes aja kedengarannya,” sahut ku tak kurang ketusnya

Dari arah dapur, ibu ku segera menghampiri kami yang sedari tadi berada di ruang makan menghabiskan sarapan pagi kami sebelum akhirnya berangkat ke sekolah kami masing-masing.

Kamis, 01 November 2012

Tentang Rindu....


“Bravo!!! Keren banget sih kamu,”

Itu ucapan mu tatkala ku beri tahu bahwa buku ku sudah berhasil diterbitkan oleh salah satu penerbit terkemuka di negeri kita.

“Tapi… aku sih ga terlalu kaget karena sejak awal aku ketemu kamu, aku sudah punya feeling kalau suatu hari kamu akan jadi “orang besar”, he he he….” Lanjut mu membuat aku jadi geer mendengarnya.

Ku katakan tidak pada perempuan itu...


 “Ayo ikut aku, pasti kamu akan jauh lebih baik,” ajak pak Agus, salah seorang teman di kantor ku siang itu.

Aku memang terbilang baru di kota Bandung ini, kurang lebih baru sebulan aku menikmati cuacanya dan suasana di kota yang terkenal sebagai kota kembang ini. Kantor di mana aku bekerja yang berpusat di Jakarta sebulan yang lalu membuka kantor cabang baru di kota Bandung ini sehingga sebagai salah satu pegawai yang diandalkan, aku diutus oleh bos ku untuk mengepalai kantor cabang itu beberapa bulan ke depan. Aku tidak bisa menolaknya dan demi kepentingan kantor yang juga menjadi kepentingan prioritas ku, maka aku pun bersedia untuk itu.
Flag Counter