Jumat, 31 Mei 2013

Bincang-bincang santai di pagi hari

Udeng Bali
Pagi tadi, seperti biasa sebelum beraktifitas ke kantor, kami ngobrol-ngobrol santai dengan ibu dan adik perempuan kami. Sambil meracik bumbu-bumbu untuk memasak menu hari ini, kami ngobrol di dapur.

Maklum kami bertiga perempuan semua, ibu kami perempuan, trus kami dan adik kami juga perempuan, ya udah  deh masak sambil ngobrol-ngobrol mengisi waktu. Tangan bekerja dan mulut pun ikut bekerja J

Tak lupa sesekali kami menggigit sepotong roti yang sudah dioles mentega dan ditaburi susu di atasnya ke dalam mulut kami. Asyik… pagi-pagi sudah sarapan trus ngobrol pula bertiga.

Hmm…. Obrolan pagi tadi seputar pengalaman ibu kami tatkala jalan-jalan (berziarah) ke bali bersama kelompok pengajiannya. Dengan senang hati dan semangat ibu kami bercerita.

Angin pagi semilir berhembus masuk melalui jendela besar  yang ada di dapur. Wus… wus…. Wus….. adem benerrrrrrrrr…..

Menurut seorang guide yang dipanggil pak Ketut – berasal dari bali – saat di Bali, diinformasikan bahwa cara perempuan Bali mengenakan kebaya ada maknanya tersendiri. Dikatakan oleh pak Ketut itu bahwa perempuan yang mengenakan kebaya dengan rambutnya yang terurai itu menandakan bahwa si perempuan masih gadis, alias belum menikah sedangkan bila sudah menikah, maka perempuan itu akan mengikat atau mengonde rambutnya.

Rabu, 29 Mei 2013

Pelajaran di balik kegiatan bercocok tanam

Memang sih tampak suatu yang biasa saja, tak ada yang luar biasa. Memang biasa. Tak ada yang luar biasa. Banyak orang yang juga melakukannya, malah mereka melakukannya karena profesi, sehingga mereka menjadi ahli di bidang itu – bercocok tanam.

Para petani contohnya, mereka adalah para ahli di bidang bercocok tanam, entah itu bercocok tanam sayur-mayur, padi , buah-buahan ataupun tanaman lainnya. Kita sepatutnya berterima kasih pada sumbangsih mereka. Dengan tekun dan sabar mereka berupaya menghasilkan aneka jenis tanaman yang menunjang kebutuhan pangan kita.

Mengetahui keberadaan komunitas berkebun, tepatnya bernama Indonesia berkebun, kami pun jadi semangat untuk mencoba bercocok tanam. Seperti yang digalakkan komunitas tersebut, mereka menanam aneka tanaman yang memang kita butuhkan setiap hari. Seperti tanaman sawi hijau, kangkung, tomat, bayam, cabe merah keriting, atau pun cabe rawit. Ada juga yang menanam mentimun. 

Selasa, 28 Mei 2013

Yuk berlatih bersyukur melalui Offering Meditation!


Program neo sufi training yang senantiasa diadakan tiap hari senin pukul 7 malam yang bertempat di Anand Ashram Jakarta, tadi malam kembali pada latihan Offering meditation, meditasi persembahan. Dalam latihan itu, kita diajak untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Sang Maha Kuasa kepada kita. Entah itu kesehatan, rejeki, keluarga yang sehat, pikiran yang jernih atau hal-hal yang mungkin dulunya sering kita lupa.

Tak lupa, dalam latihan tersebut, selain kita mensyukuri pemberianNya, kita juga diajak untuk mempersembahkan keburukan-keburukan yang ada pada kita. Mungkin ada yang heran, kok mempersembahkan keburukan kita pada Dia? Bukannya sedari kecil kita diajarkan bila memberi, ya, mesti yang terbaik dong. 

Senin, 27 Mei 2013

Pada sebuah patung


Patung itu masih di sana
Tegak berdiri
Megah

Kerap burung pipit bercengkrama
Bunga-bunga bermekaran pula
Bersama

Sang raja semesta bersinar cerah
Membawa damai ceria 

Minggu, 26 Mei 2013

Memetik Cabe di Pot Gantung


Pohon  cabe yang beberapa bulan lalu kami tanam dan sudah mulai berbuah, kini sudah mulai memerah buahnya. Dari 10 pot gantung yang kami Tanami pohon cabe itu, dua pot yang sudah memerah buahnya.

Wah senengnya…..

Di tengah hutan


Hujan tumpah ruah
Di tengah hutan
Para pepohonan tak kuasa
bergerak
menerima limpahan derasnya air

Hewan-hewan menyingkir
berlarian ke tepi
pepohonan tertinggal
sendiri....

Air masih terus kian bertambah
kian membasahi
jengkal demi jengkal

Jumat, 24 Mei 2013

Gurat-gurat Pagi


Mendung bergelayut
Sejak pagi
Berlarut

Kilasan pada cermin
Agak buram
Agak minim

Pohon paku di ujung dinding
Tampak layu
Merunduk daun-daunnya 

Malam itu


Pekat sekali langit di atas sana
Seekor kucing kecil mendekam di bawah temaramnya lampu taman
Hmmm….
Gelap sekali malam itu
Hanya cahaya lampu taman
Tapi tak seberapa

Tiba-tiba bak air bah
Hujan turun
Si kucing ketakutan
Ia mencari-cari tempat
Tuk berlindung

Minggu, 12 Mei 2013

Menanam Cabe Merah Keriting ala digantung


Walaupun tipe tubuh kami masuk dalam golongan pitta dosha (golongan api) tapi kami tak terlalu suka makanan ataupun masakan yang terlampau pedas padahal kan biasanya orang yang masuk dalam golongan tersebut suka dengan pedas. Tapi ga terlalu suka, kami suka yang tak terlalu pedas saja.

Dan kalau sudah terlalu sering makan makanan atau masakan yang menggunakan cabe meski sedikit, biasanya kami merasa panas pada bagian perut – pencernaan. Ga enak rasanya, seperti ada bara api yang ada dalam perut J

Meski demikian, beberapa bulan yang lalu kami mencoba menanam salah satu jenis cabe yakni jenis cabe merah keriting karena kalau cabe rawit sudah ada sehingga kami mencoba menanam jenis yang satu ini secara bibitnya juga sudah dibelikan oleh adik kami, jadi kami tinggal tanam saja.
Flag Counter