Sabtu, 04 April 2020

Sejak Wabah Corona Meluas

Virus Corona 

Rasanya lama banget. Sudah satu bulan penuh saya tidak main ke rumah ibu saya, di Lebak Bulus. Tidak juga bepergian ke tempat lainnya. Paling-paling keluar rumah hanya untuk belanja sayur dan kebutuhan sehari-hari. Itu pun tidak jauh-jauh dari rumah.

Intinya tidak kemana-mana selain sekitar rumah saja untuk keperluan tertentu saja. Dan itu memang harus dilakukan sejak wabah corona meluas guna menjaga diri dan lingkungan (orang-orang di rumah) supaya tidak terinfeksi virus yang belum ditemukan vaksinnya ini.

Wabah ini berasal dari kota Wuhan di negara China pada awalnya. Kalao ga salah, kasus pertama kali diduga muncul sekitar bulan November 2019 lalu. Dan akhirnya sampai juga wabah tersebut ke Indonesia dan juga banyak negara di seluruh dunia.

Di Indonesia, kasus pertama kali yang diinformasikan oleh presiden Jokowi per 2 Maret 2020 menimpa dua warga Depok (saat itu masih dirahasiakan namanya).

Wabah ini dinyatakan sebagai pandemic oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO)


Banyak sekali korban yang telah meninggal karena virus ini, sehingga per Desember 2019 Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakannya sebagai pandemic. Dan tentu saja kita tak ingin membuat korbannya kian bertambah.

Karena belum ada vaksin untuk mengatasi virus ini, maka mau tidak mau kita mesti mencegah supaya kita tidak terinfeksi oleh virus ini. Virus yang menyerang organ pernafasan bagian bawah ini cepat sekali penularannya.

Awalnya diinformasikan (digembar-gemborkan) bahwa penularannya melalui droplet penderita yang sudah terinfeksi.

Sejak wabah corona meluas, nampak perubahan yang terjadi di masyarakat. Walaupun belum terlalu banyak seperti yang diharapkan guna meredam penyebaran virus ini. Karena selain hal-hal di bawah ini, hal lainnya yang tak kalah atau bahkan amat penting dalam meredam penyebaran virus ini adalah karantina mandiri atau tidak berkeliaran, tidak berkerumun.

Yang digalakkan di seluruh dunia adalah #sosialdistancing #stayathome #workfromhome #physicaldistancing #donotgoout #gowithin #innerjourney #meditation

Ya, karena belum ada vaksinnya, maka kita mesti menjaga diri, menjaga kesehatan diri masing-masing dengan cara memperkuat daya tahan tubuh kita supaya tidak mudah terinfeksi. Tidak ada jalan lain. Mesti menjaga kesehatan.

Untuk memperkuat atau menjaga daya tahan tubuh kita, banyak cara dianjurkan, antara lain; berjemur di bawah sinar matahari pagi, konsumsi vitamin c dan e, konsumsi buah dan sayur, berolah raga, sering cuci tangan dengan sabun, hindari daging.

Selain itu, di awal merebaknya wabah ini di Indonesia, masyarakat “menyerbu” mpon-mpon, bumbu-bumbu atau rempah-rempah yang biasa digunakan untuk memasak atau digunakan untuk membuat jamu. Ya, hal itu berakibat harga mpon-mpon  meroket.

Mpon-mpon yang digunakan antara lain; kunyit, temulawak, sereh, jahe dan kayu manis. Hingga saat ini pun saya masih membuat dan mengkonsumsinya guna menjaga kekebalan tubuh atau imunitas tubuh.

Hal-hal yang ditemukan ketika wabah corona meluas

Banyak hal-hal yang tidak biasa ditemukan sejak wabah corona ini meluas. Walaupun tidak kita perhatikan dengan seksama, hal-hal tersebut amat nyata di depan mata.

Masker dan handsanitizer sulit ditemukan

Ini hal yang paling awal nampak. Susah banget untuk mendapatkan masker dan handsanitizer. Untung saja saya sempat mendapatkannya di Indomart dekat rumah. Untung, karena biasanya kosong bolong.

Selain susah, harganya pun melambung tinggi lantaran banyak yang memerlukan. Padahal mah, biasanya masker jarang banget yang beli.

Vitamin c susah ditemukan juga

Setelah masker dan handsanitizer yang kian langka, disusul kemudian vitamin c yang juga demikian. Vitamin c diyakini mampu menjaga daya tahan tubuh atau kekebalan tubuh atau imunitas tubuh kita sehingga tak pelak, banyak dicari dan dikonsumsi masyarakat guna mencegah terinfeksi virus yang baru tersebut.

Memang sih itu pertanda yang baik pun demikian dengan langkanya masker dan handsanitizer itu berarti masyarakat benar-benar berupaya untuk mencegah terjadinya penularan virus tersebut.

Banyak yang berjemur di kala pagi hari

Ini sering saya temukan saat keluar rumah di pagi hari untuk belanja sayur. Biasanya jalanan sepi, namun sejak wabah corona meluas, sering kali saya temukan para tetangga sedang berjemur di bawah sinar matahari  pagi.

Terkadang terlihat mereka berjemur sambil ngobrol satu sama lain, terkadang seorang kakek berjemur bersama cucunya sambil main game di hp.

Itu berarti kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan kian meningkat. Bagus tentu saja.

Banyak yang menggunakan masker saat keluar rumah

Pun demikian juga dengan saya, kalau keluar rumah mesti menggunakan masker. Kini bukan suatu hal yang aneh lagi bila melihat atau berpapasan dengan orang-orang yang menggunakan masker, bahkan ada beberapa yang menggunakan sarung tangan ketika berbelanja di supermaket.

Ya, hal-hal tersebut di atas merupakan hal yang lumrah kita temui di masyarakat saat ini. Semoga kesadaran masyarakat akan perlunya menjaga kesehatan dan menjaga kebersihan kian meningkat tidak hanya karena adanya wabah corona ini.

Banyak hal lainnya yang belum saya bahas terkait sejak wabah corona meluas. Mudah-mudahan di lain kesempatan bisa saya tambahkan lagi.

Sekian dulu sharing kali ini. Semoga bermanfaat...

Terima kasih untuk hari ini....

Flag Counter