Terima Kasih |
“Walah... pagi-pagi
ngapain si Santo ini telp ya.” Satria bergumam sendiri seraya meraih
handphonenya yang sedari tadi tergeletak di atas kasurnya.
“Sorry bos, gua
terpaksa telpon lu, soalnya gua wa dari tadi malem belum lu baca.” Suara Santo
terdengar rada-rada mau ketawa dia. Dia tau betul kalao sahabatnya itu ngga
terlalu suka menerima telpon atao bicara di telpon. Kuping terasa panas,
katanya.
“Iyah... aku belum
selesai edit video nih dari tadi malem jadi ga sempet buka hp.” Singkat Satria
menjawab.
“Iya, Sat. Gua mau
minta tolong lagi ama lu yah. Tolong sampaikan puisi gua untuk Bapak AnandKrishna.” Kali ini suara Santo terdengar serius.
“Udah gua kirim ke
email lu tadi malem, tolong ya bos.” Lanjut Santo masih dengan nada yang sama.
“Wis lah... aku ngga
bisa nolak permintaan mu yang satu itu. Pasti akan aku sampaikan, tapi lewat
blog aku yah seperti biasa.” Jawab Satria ikutan serius dia menanggapi
permintaan sahabatnya itu.
“Oya, selain
kirim-kirim puisi. Sebetulnya ada cara lain yang juga bisa mengungkapkan rasa
terima kasih kita pada Beliau. Dengan cara share atau sebarluaskan apa-apa yang
kita dapatkan dari Beliau.” Satria melanjutkan.
“Misalnya kita share
video-video di channel Youtube Beliau dan di channel Anand Ashram Indonesia.
Bisa juga kamu share buku-buku Beliau yang pernah kamu baca. Jadi, apa-apa yang
kamu dapatkan dari Beliau, tidak kamu simpan sendiri saja.” Satria masih serius
menjelaskan pada sahabatnya itu.
“Siap bos, akan gua
lakukan yah perlahan tapi pasti.” Sahut Santo di seberang.
“Okelah...aku liat
email dulu yah sekalian langsung aku posting di blog.” Sambil membuka laptopnya
Satria berkata demikian.
“Sip, thanks ya bos!”
Santo mengakhiri perbincangan dengan nada yang girang.
Satria meletakkan
handphonenya di atas meja lalu mulai mencari email yang dimaksud oleh Santo.
Dia mendapati sebuah
puisi sahabatnya itu yang ditujukan kepada Bapak Anand Krishna.
Terima Kasih Bapak
Anand Krishna
Di tengah wabah
Corona
KasihMu kian merona
Berbagai upaya
Kau tempuh supaya
kami tetap berdaya
Tetap berkarya
Meditasi online
menjadi pengobat rindu
Membuat diri ini
tidak tersedu-sedu
Di dalam situasi yang
tak menentu
Terima kasih O, Bapak
Anand Krishna
Kau oase di tengah
panasnya dunia...
Santo
Rempoa, 15 April 2020