Gambar dari Google |
Hari ini belum nulis, wah….
Ok, untuk hari ini kami akan menulis tentang keponakan kami
yang baru. Ga terlalu baru sih J
karena usianya sudah 3 bulan. Ya, keponakan perempuan kami itu dilahirkan 3
bulan yang lalu, awal Juli.
Ia keponakan perempuan kami yang kelima setelah sebelumnya
sudah ada empat keponakan perempuan yang kami miliki. Semuanya cantik lho J
Keponakan perempuan kami yang paling besar usianya kayaknya
11 tahun. Kini sedang duduk di SMP kelas satu. Ia berkulit hitam manis dengan
senyumnya yang dihias oleh lesung pipinya.
Sejak kedatangan keponakan baru, 3 bulan lalu, rumah kami
sesekali diramaikan oleh suara tangisannya. Suara tangis bayi. Lucu dan terasa
hidup. Ada suara bayi….
Kini meski ia baru 3 bulan, tapi ia sudah mulai mengoceh. Seringkali
ia juga tertawa bila diajak bicara oleh sang ibu. Tertawa yang khas bayi. Bikin
gemes mes mes...
Oya, wajah bayi memang selalu bikin senang orang yang
memandangnya. Entah itu bayi berkulit putih ataupun hitam. Wajah bayi sungguh
polos. Wajah penuh kemurnian. Tiada yang tidak suka melihat wajah bayi.
Bayi, bilamana kita lihat, berwajah sama. Kita tidak dapat
membedakan antara bayi perempuan dengan bayi lelaki sebelum kita melihat kemaluannya.
Keponakan kami yang masih bayi itu mudah sekali tertawa
ataupun mengoceh (seperti mau membalas) tiap kali diajak bicara.
Ibu adalah segala-galanya bagi si bayi. Ya, tanpa ibu dan
kasih sayangnya, tak tahulah nasib si bayi.
Ibu, bagi bayi laksana Tuhan. Ya, para bayi (termasuk kita
juga yang pernah berada pada masa itu) benar-benar bersandar pada sang ibu. Ia percaya
seratus persen pada ibunya. Semestinya itu juga yang terjadi pada kita (yang
sudah dewasa) percaya pada-Nya, benar-benar bersandar, tanpa keraguan sedikit
pun.
Kembali ke keponakan kami. Sayangnya, kini ia sedang flu. Tadi
malam ia agak rewel karena hidungnya agak mampet.
Bayi memang mudah sekali terjangkit penyakit karena system kekebalan
tubuhnya yang belum sempurna. Atau juga konon bayi sakit karena sedang
mempersiapkan tubuhnya untuk bertumbuh. Misalnya, sehabis kena flu dan batuk,
si bayi yang awalnya belum bisa tengkurap, kini bisa tengkurap. Dan sebagainya.
Mudah-mudahan keponakan kami cepat sembuh.
Sekian dulu untuk hari ini.
Terima kasih.