Gambar dari catatankamis.blogspot.com |
Tersebutlah di suatu desa, orang sombong yang pelit bin
koret buntut gasir. Tak pernah ia memberikan bantuan pada orang yang membutuhkan. Ia memang terkenal sebagai orang yang sombong bin pedit di
kampungnya.
Para tetangga, mulai tetangga dekat hingga tetangga jauh
sudah tahu persis tingkah laku dan kesombongan serta kekikiran orang itu.
Dengan harta yang tak seberapa memang dan tempat tinggal yang ala kadarnya
namun orang itu selalu menyombongkan diri sebagai orang yang berpunya di
kampungnya. Mulutnya yang sering membual sering membuat mual para pendengarnya.
Orang sekampung mencibirnya manakala ia menyombongkan
diri di depan mereka. Tak bosan-bosannya ia membicarakan kekayaaannya yang
konon bermilyar-milyar jumlahnya. Suatu kali ia berkata bahwa ia punya tabungan
deposito di bank tertentu dalam bentuk emas batangan. Lalu di lain waktu ia pun
menceritakan tabungannya di bank negara lain untuk simpanan masa depan katanya.
Para pendengarnya tak menghiraukan apa pun yang ia bicarakan.
Huh…. Hanya meng-aku-aku saja tak ada bukti. Nihil. Padahal
tetangganya pun tahu persis apa yang selalu ia konsumsi tiap hari. Makan di
warung nasi yang murah demi menghemat alias pelit.
Sungguh sombong dan pelitnya orang itu sudah menjadi
rahasia umum di kampungnya.
Suatu ketika, Ia mengendarai motor yang ia banggakan
sebagai motor barunya, padahal tak lain hanyalah motor pinjaman. Dasar orang
sombong. Tapi begitulah ia adanya, sombong. Dengan bangganya ia mengendarai
motor tersebut.
Dan ketika melewati para tetangga yang sedang berkumpul
di salah satu rumah warga ia memacu motor pinjamannya itu dengan kecepatan yang
lebih sambil bersenandung. Ngengggg……….. lalu brukkkkk, ia terjatuh karena
menabrak sebuah pohon di belokan ujung jalan. Kontan saja para tetangga yang
dari tadi geleng-geleng kepala melihat tingkahnya segera melihat suara yang
terdengar cukup kencang itu.
Kasihan orang sombong itu, ia tergeletak di ujung jalan
itu tertimpa motor yang dibanggakannya sampai akhirnya ada warga yang datang
menolongnya.
Sekilas ada warga yang melihat seekor burung melintas di
atas orang sombong itu sambil membuang kotorannya….