“sok tau kamu, bagaimana kau bisa tau?” balas ku tak suka
Sore itu kami berdua sedang asik ngobrol di salah satu café
di pusat perbelanjaan dekat tempat kami tinggal. Pusat perbelanjaan yang konon
dikenal untuk kalangan menengah ke bawah. Tapi walaupun begitu, kadang kami
menjumpai kalangan selebritis yang juga asik kongkow di sana. Apakah mereka
memposisikan diri mereka sebagai kalangan menengah ke bawah alias kalangan
biasa-biasa saja atau bagaimana. Kami tak tau dan tak mau ambil pusing dengan hal
itu.
“coba saja kau lihat cara cewek itu bicara dan juga
verbal tubuhnya,” papar kawan ku yang beberapa saat yang lalu memperhatikan cewek
yang dimaksudnya.
Seorang cewek, mungkin berusia sekitar 25 tahun tengah
asyik ngobrol panjang lebar dengan (tampaknya) sahabatnya. Mereka duduk di salah
satu sudut café agak jauh dari posisi kami. Si cewek itu nampak lebih
mendominasi pembicaraan yang juga sesekali tertawa.
Café saat itu agak lumayan sepi, jadi mungkin ia merasa
bebas untuk tertawa-tawa. Sesekali ia juga memandang ke arah kami. Kami biasa
saja.
“maksud mu cewek yang tadi tertawa itu?” tanya ku lagi
“iya, cewek yang berdua dengan temannya itu yang duduk di
sudut sebelah sana,” jawabnya sambil memandang ke arah sudut yang ia maksud
sebentar saja.
“ooooo,” aku membulatkan ke dua bibir ku
“bukan hanya dari gaya nya dan verbal nya saja aku tau
kalau di dalam diri nya ada sosok jahat,” lanjut kawan ku bikin aku pingin tau
“Dari mana lagi kau tau, kamu belajar ilmu meramal atau
ilmu baca pikiran orang ya?” tanya ku
“eit, bukan itu. Jawabannya mudah saja,” ia menjawabnya lalu
meneguk secangkir coklat panas yang dibiarkannya sedari tadi.
“Karena aku pun demikian,” lanjutnya
“demikian bagaimana?” kejar ku penasaran
“ya, karena ada juga sosok jahat dalam diri ku, nah sosok
jahat itulah yang bisa melihat sosok jahat lainnya dalam diri orang lain. Sosok
jahat yang aku maksud adalah amarah, kebencian, rasa iri hati, kecewa dan
hal-hal buruk lainnya dalam diri. Konon seorang bijak mengatakan bahwa yang
kita lihat di luar adalah cerminan dari yang ada dalam diri kita. Jadi bila
yang kita lihat pada orang lain adalah keburukan maka sebenarnya keburukan itu
pun ada pada diri kita. Nah, oleh karena itu kita mestinya selalu bertanya pada
diri sendiri apakah kita seperti itu.” jelas kawan ku itu kayak seorang bijak
aja
“jadi, pas aku lihat cewek itu, aku jadi ingat bahwa aku
pun punya hal-hal buruk yang sama dan aku serasa ngaca. Jadi malu aku”
lanjutnya sambil cengengesan.
gambar dari http://preventionindonesia.com |
Jum'at 18 January 2013