Setiap orang kami rasa pasti pernah merasakan takut yang
menyergap atau diam-diam menyusup ke dalam entah fikiran atau perasaan kita.
Rasa takut akan berbagai hal, mungkin itu takut akan masa depan yang belum
menentu karena tidak adanya perencanaan mengenai apa yang akan dilakukan dalam
masa kehidupan ini.
Atau takut tidak mendapatkan jodoh sehingga menambah satu
ketakutan baru yakni takut kesepian. Takut tidak mendapatkan pekerjaan yang
layak, takut tak mendapatkan gaji yang cukup untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari
bahkan sampai takut mengenai hal yang pasti akan kita bahkan oleh semua mahkluk
hidup hadapi yakni kematian.
Aneka macam jenis rasa takut ada dalam diri kita sebagai
manusia. Manusia memiliki 5 jenis lapis
kesadaran, yakni lapisan fisik (yang dapat kita lihat dan sentuh), lapisan
energy, lapisan mental/emosional, lapisan intelejensia dan lapisan spiritual. Dalam
masing-masing lapisan ini pun bersarang jenis rasa takut di dalamnya.
Rasa takut yang dalam bahasa inggris disebut Fear yakni
false emotional appearing real yang artinya emosi palsu yang nampak nyata. Sesungguhnya
emosi yang palsu namun terkesan nyata. Ya, kita pun seolah tahu akan hal itu. Rasa
takut itu sesungguhnya emosi yang palsu namun terkesan nyata karena akibatnya
nampak. Contohnya, kita melihat seseorang menderita penyakit jantung kemudian
kita menjenguknya. Kita menjadi takut kalau-kalau kita juga menderita penyakit
yang sama di kemudian hari berhubung kita pun memiliki pola hidup seperti orang
itu misalnya. Padahal kita tidak atau belum sakit, tapi rasa takut sudah
menyerang.