Gambar dari naturemoms.com |
Kalau cek di search engine terbesar, google dengan kata
kunci tersebut akan muncul Sekitar 433.000.000 hasil (0,56 detik). Menakjubkan
bukan? Atau malah tidak?
Dan yang bertengger di posisi puncak adalah ulasan dari
Wikipedia Bahasa Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Stres
ini yang dimaksud dengan stress oleh situs itu; Stres
adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada
peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan
oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress
adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri,
sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.
Banyak sekali penyebab stress, antara lain; pekerjaan
yang menumpuk, lingkungan kerja yang tidak kondusif, penyakit yang tak kunjung
sembuh, masalah keuangan yang buruk bahkan olahraga yang berlebihan pun
menyebabkan tubuh kita menderita stress.
Penyebab-penyebab tersebut bisa kian bertambah dari waktu
ke waktu dengan perkembangan jaman dan teknologi yang juga memicu stress kian
meningkat. Mungkin kalau di tahun 70an tingkat stress pada masyarakat tidaklah
seperti sekarang ini. Ya, semakin buruk saja nampaknya kondisi yang ada.
Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa bahkan nenek
kakek bisa terserang stress. Mungkin ada yang bingung kok bisa ya anak-anak
terjangkit stress yang konon dulunya mungkin hanya terjadi pada orang dewasa
saja. Memang kenyataannya demikian, dengan beban pekerjaan rumah yang mereka
dapatkan dari sekolah, mereka rentan sekali mengalami stress. Bagaimana tidak,
kini poin yang harus mereka dapatkan untuk lulus dalam ujian nasional (bila
masih berlaku) tidaklah kecil. Mereka harus mencapai angka yang sudah
ditetapkan itu meskipun walau sudah belajar dengan giat belum tentu lulus juga.
Dan satu lagi golongan yang rentan terkena stress adalah
kaum perempuan. Dengan segudang tugas rumah tangga (bila tak punya cukup uang
untuk menggaji seorang asisten rumah tangga) ditambah lagi bila ia bekerja,
maka kaum perempuan sangat rentan dengan stress. Tak bisa dipungkiri memang hal
tersebut terpampang di depan mata. Apalagi bagi para ibu muda yang masih labil
dalam hal kondisi kejiwaannya sehingga mudah terbawa emosi dalam mengatasi
suatu masalah dan akhirnya timbullah pertengkaran di antara pasangan
suami-istri yang biasanya dipicu oleh stress yang menjadi biang keroknya.
Kaum lelaki pun tak jauh-jauh dari jangkauan stress. Beban
yang mesti dipikul dalam mencari nafkah untuk keluarga, anak-anak yang kadang
nakal atau bandel sampai masalah umum yang sering dihadapi dalam keluarga.
Stress memang tak pandang bulu, tak hanya rakyat kecil
yang susah dalam hal perekonomiannya, kaum menengah sampai kaum jetset pun
tetap menjadi sasaran stress. Mungkin dulu kita tak tahu bila kekayaan bisa
juga menimbulkan stress sampai bahkan menjadi gila karenanya, tapi kini hal itu
sudah bukan suatu yang mustahil karena sudah banyak contoh di sekeliling kita.
Orang kaya tapi tidak bahagia, keluarga besar yang kaya raya tapi toh tetap
juga banyak yang diberitakan bunuh diri dan sebagainya. Harta memang bukan
jaminan bahwa kita tak akan stress, harta bukan pula jaminan untuk bahagia.
Rasa kecewa, amarah, rasa sedih yang terpendam dan tak
bisa atau tak mungkin untuk diekspresikan merupakan bibit-bibit stress yang
menunggu sebuah pemicu yang menimbulkan depresi atau ambruknya bangunan tubuh
menjadi berpenyakitan.
Banyak sekali solusi yang ditawarkan untuk mengatasi
stress. Ada yang melalui jalur agama yaitu lebih mendekatkan diri pada-Nya,
banyak mengingat nama-Nya. Ada juga dengan cara mengalihkan perhatian kita dari
stress ke hal yang lain antara lain dengan melakukan kegiatan rekreasi, tapi
emangnya mau rekreasi terus? Ada juga dengan melakukan kegiatan ketrampilan
tangan.
Mungkin cara-cara yang ditawarkan tersebut bisa mengatasi
stress. Ada sebuah solusi lain yang menurut kami sudah terbukti cespleng.
Solusi yang sangat mudah dan murah tentu saja. Dan harusnya solusi ini menjadi
kebutuhan kita semua karena manfaatnya memang sungguh besar. Sudah terbukti
keampuhannya.
Solusi yang sederhana dengan manfaat yang istimewa, yakni meditasi. Yayasan Anand Ashram (berafiliasi dengan PBB) yang
didirikan oleh bapak Anand Krishna adalah suatu wadah bagi kita untuk melatih
diri melalui meditasi guna mengatasi stress sehingga kita bisa menikmati hidup
meski stress tidak dapat dihindari. Di sana kita diajak berlatih untuk mengolah
stress sehingga kita mampu untuk memberdayakan diri.
Melalui latihan meditasi yang dinamakan Seni Memberdaya
Diri yang juga merupakan salah satu judul buku yang ditulis oleh bapak Anand
Krishna, kita akan difasilitasi untuk mengenali stress yang kita alami dan diajak
untuk melatih diri mengatasinya.
Latihan-latihan meditasi yang nampak sederhana tersebut
ternyata mampu membuat kita menikmati hidup dengan seutuhnya. Hidup yang
berkesadaran bahwasanya stress bukanlah untuk dihindari tapi untuk diolah
sehingga kita bisa menjalani hidup dengan bahagia.
Silakan bergabung dan rasakan sendiri manfaatnya….