Suami saya suka ngemil yang garing-garing di antaranya
gorengan. Nah, sudah lama saya ingin membuat martabak telor sendiri yang
kulitnya seperti di tukang martabak. Setelah saya menonton salah satu video
terkait cara bikin kulit martabak telor, maka langsung saya eksekusi nih.
Dengan bahan-bahan yang mudah, kulit martabaknya saya buat
step by step. Terigu kurang lebih 12 sendok makan dicampur dengan sedikit garam
terus ditambahkan air, uleni hingga kalis selanjutnya tambahkan minyak goreng
kurang lebih dua sendok makan. Uleni lagi hingga tercampur rata.
Terakhir bagi adonan tadi menjadi beberapa bagian dan
bulatkan. Setelah itu rendam adonan di dalam minyak goreng kurang lebih 2 jam.
Nah, setelah dua jam, saya coba satu bulatan untuk
dipipihkan. Secara tekstur sih sepertinya sudah pas, tapi ketika dilebarkan,
kok bisa robek yah. Padahal kan seharusnya kulitnya itu anti robek.
Ya, sudah lah. Saya coba saya untuk memasaknya.
Setelah saya siapkan isian martabaknya yakni dua butir telor
dicampur dengan irisan daun bawang plus sedikit garam, penyedap rasa dan lada
halus. Kocok hingga tercampur rata.
Mulailah saya pipihkan satu bulatan adonannya. Trus saya
masukkan ke dalam teplon dengan api kecil saja. Tapi karena kurang lebar, maka
ketika saya masukkan isiannya yakni telor, eh kok ya keluar-keluar.
Kacau dah. Gagal ini kayaknya.
Dan ternyata memang gagal karena kulitnya terlalu tebal
sehingga isiannya tidak matang optimal.
Wis... akhirnya isian martabak itu yakni telor yang sudah dicampur dengan irisan bawang, terpaksa saya jadikan telor dadar saja he he he.
Pelajarannya adalah
Ternyata tidaklah mudah membuat kulit martabak telor itu. Tidak
mudah pula melebarkan adonan kulit seperti yang dilakukan para penjual martabak
telor di pinggir jalan. Kalau kita lihat sih sepertinya mudah, Cuma dilempar-lempar
saja trus kulit bertambah lebar.
Ternyata tidak semudah yang dilihat. Walah...
Dan itu sebabnya kita tidak boleh anggap remeh apa pun dan
siapa pun karena belum tentu kita bisa melakukan hal yang dilakukan orang lain.
Jadi, tetaplah humble dan hargai setiap hal dan setiap orang.
Wis, itulah pelajaran hari ini. Semoga lain kali saya
berhasil membuat martabak telor seperti penjual martabak di pinggir jalan. Demikian
sharing kali ini. Semoga bermanfaat.
Terima kasih untuk hari ini...