Sore itu, setelah pulang mengajar, Satria menuju ke kediaman sahabatnya yakni Santo. Ada keperluan karena Santo memintanya untuk membantu untuk setting email di laptopnya yang rada error.
Baru saja Satria duduk di salah satu bangku yang tersedia di kamar sahabatnya itu, ia rada tertegun melihat dua wayang yang terpasang di dinding kamar itu.
Wayang Shri Krishna dan Arjuna |
“Eh, kapan kamu beli wayang-wayang itu San? Aku baru liat, kemarin-kemarin kayaknya belum ada.” Satria bertanya sambil menunjuk dua wayang yang terpasang di dinding kamar Santo.
“Itu udah lama banget Sat, kebetulan minggu lalu gua beres-beres gudang. Gua liat dua wayang itu ada di lemari gudang. Ya, sudah gua pasang aja di dinding ini.” Santo menjelaskan
“Wayang-wayang itu gua beli dari pedagang yang lewat Sat, tumben-tumbenan ada yang menjual wayang keliling.” Santo masih meneruskan kalimatnya.
“Nah, baru-baru ini gua kepikiran. Kok gua milih sosok wayang itu ya? Padahal penjual itu juga membawa beberapa sosok wayang lainnya. Apa mungkin karena di alam bawah sadar gua sudah ada rekaman dua sosok wayang itu ya, Sat?” Dengan nada yang tidak yakin, Santo bertanya pada Satria.
“Bisa jadi seperti itu San.” Jawab Satria singkat.
“Gua kalo liat dua sosok wayang itu, ingat Bhagavad Gita. Sebenernya sejak membeli wayang tersebut gua ada niat untuk mencari tau lebih jauh tentang Bhagavad Gita. Tapi, karena itu wayang ada di lemari gudang, jadi... gua lupa deh.” Sambil nyengir, Santo mengakhiri kalimatnya.
“Pantas saja kamu ingat Bhagavad Gita, San. Kan sosok mereka berdua memang tokoh utama yang ada dalam Bhagavad Gita. Shri Krishna selaku pemberi wejangan kepada Arjuna, seorang satria yang harus bertempur di medan perang demi membela dharma.” Satria berusaha menjelaskan pada Santo.
Memang benar, dua sosok wayang tersebut tak lain dan tak bukan adalah Shri Krishna dan Arjuna.
“Iya Sat. Gua tau itu. Gua mau tau lebih jauh bagaimana sih atau apa bisa wejangan-wejangan Shri Krishna itu diaplikasikan dalam keseharian? Gua masih cari-cari di Youtube, tapi belum ada yang pas di hati soalnya bahasanya njelimet Sat.” Santo menambahkan.
“Kalau kamu mau mencari tahu lebih jauh tentang Bhagavad Gita dan bagaimana mengaplikasikannya dalam hidup sehari-hari, kamu mending subscribe channel Bapak Anand Krishna, San. Tiap selasa malam, beliau mengadakan pembahasan tentang Bhagavad Gita yang diadakan di Anand Ashram Ubud, Bali dan pembahasan itulah yang diupload ke channel Youtube beliau.” Dengan semangat Satria memaparkannya.
“Yang bener Sat? Keren banget nih Bapak Anand Krishna. Bukannya kata lu beliau sudah menulis ulasan Bhagavad Gita dalam beberapa buku?” Santo bertanya dengan excited.
Buku Bhagavad Gita bagi Orang Modern terbit 1998 |
“Bener banget itu San. Bapak Anand Krishna telah mengulas tentang Bhagavad Gita dalam beberapa buku. Yang pertama dengan judul Bhagavad Gita untuk orang modern terbit tahun 1998 dengan tebal 379 halaman. Lalu di tahun 2015 dan tahun 2017 dengan judul yang sama dengan tebal 720 halaman.” Satria memaparkan judul buku Bapak Anand Krishna yang mengulas tentang BhagavadGita.
Bhagavad Gita versi Saku |
“Ada versi sakunya juga San kalau kamu mau beli, masih ada di booksindonesia lho. Ada juga ulasan Bhagavad Gita yang beliau buat untuk generasi milienial dengan judul Kebijakan Bhagavad Gita untuk Generasi Y diterbitkan tahun 2017 dengan jumlah 192 halaman.” Satria mulai lupa dengan tujuan dia datang ke rumah sahabatnya itu.
Buku Kebijakan Bhagavad Gita bagi Generasi Y Terbit 2017 |
“Aku sih yakin, kamu pasti suka dengan pembahasan Bhagavad Gita yang beliau sampaikan. Makanya, kamu mesti subscribe di channel youtube beliau San, supaya ga ketinggalan update dari beliau. Channel youtube beliau adalah Anandkrishnaindo.” Satria terus melanjutkan.
“Beres dah, Sat. Pasti gua subscribe. Tapi.... sekarang mah, lu mesti bantuin gua untuk settingin email di laptop gua ini, Sat.” Santo menjawab seraya mengeluarkan laptopnya dari tasnya yang dari tadi tergeletak di atas meja.
“Iya, San. Aku jadi lupa nih, gara-gara ngomongin tentang wayang dan Bhagavad Gita. Tapi, Bhagavad Gita ini memang sebuah buku pedoman hidup yang ga boleh diabaikan ya San. Meskipun disampaikan oleh Shri Krishna 5000 tahun yang lalu, tapi masih relevan di masa kini. Bahkan para ilmuwan dari luar negeri pun mengakuinya. “ Satria berkata sambil membuka laptop sahabatnya.
Buku Bhagavad Gita bagi Orang Modern karya Bapak Anand Krishna terbit 2017 |
“Ada perkataan dari Ralph Waldo Emerson yang merupakan Bapak Bangsa Amerika Serikat yang berbunyi: Saya berhutang pada Bhagavad Gita... Membaca buku awal peradaban manusia itu, saya seolah mendengar sebuah pesan dari kerajaan di masa lalu - kerajaan yang besar tapi tenang dan damai... Pesan yang disampaikan di masa lalu itu masih mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan masa kini. “ Satria masih berbicara tentang Bhagavad Gita dengan berapi-api.
“Oya, Bapak Anand Krishna juga belum lama ini meluncurkan sebuah website tentang Bhagavad Gita ini, San. Nanti kamu ketik aja www.bhagavadgita.or.id “
“Ok, sekarang kita kembali ke laptop... “ Keduanya lalu tertawa.
Mereka pun beralih fokus pada masalah penyetingan email di laptop yang tengah ditangani oleh Satria. Selanjutnya mereka asyik menyimak salah satu video pembahasan Bhagavad Gita oleh Bapak Anand Krishna.