“Kenapa memangnya San, tumben ga langsung ke rumahku
saja.” Di suatu siang Satria menjawab pesan WA dari Santo, sahabat karibnya.
“Itulah Sat, gua ini lagi dihantui rasa takut yang macem-macem
nih,”Santo menjawabnya disertai ikon orang sedang ketakutan.
“Takut apa San, lha wong kamu kan sudah biasa datang ke
sini. Lagi juga aku ga pelihara anjing galak kan?” Satria menimpali sahabatnya
itu dengan ikon orang tertawa di akhir kalimatnya.
“Kemarin gua abis menonton ramalan beberapa peramal
mengenai tahun 2019 ini Sat, dan semua ramalannya itu mengatakan bahwa akan
terjadi serangkaian bencana yang menimpa bangsa ini. Gua jadi takut nih, Sat. Tapi, jangan
diketawain yah.” Santo melanjutkan
“Gue tahu kalau Bapak Anand Krishna menulis tentang rasa
takut dan solusinya. Tadinya gua mau pinjem ke sepupu gua, si Rahayu. Tapi,
bukunya dia lagi dipinjem ama temannya. Jadi, gua pinjem ama lu aja deh Sat.
Pasti lu punya kan?” Lanjut Santo sambil bertanya.
“Tenang aja San, ada kok bukunya. Lagian kenapa juga
mesti takut dengan ramalan kayak gitu. Kan, kamu tau sendiri kalau setiap awal
tahun para peramal memang selalu mengeluarkan ramalan mereka. Hal yang mesti
kita lakukan adalah selalu mawas diri, selalu berupaya untuk menjadi baik
setiap saat. Ga perlu terlalu cemas juga dengan ramalan itu San.” Satria menjawab dengan santai
“ya, memang sejumlah gunung di negeri kita ini sedang
meningkat aktifitasnya dan itu tidak bisa kita abaikan juga, tapi kita juga
tidak perlu takut berlebihan.” Satria masih mengirim pesan Wa ke sahabatnya
itu.
“Iya Sat, gua mau baca buku Bapak Anand Krishna itu dulu.
Gua mau tau apa solusi dari takut yang gua alami ini. Kalo ga salah menurut
Bapak Anand Krishna, ada 5 lapisan kesadaran dalam diri manusia dan
masing-masing lapisan itu juga bisa terkena rasa takut. Nah, gua mau tau lebih
jauh tentang jenis-jenis rasa takut itu Sat.” Santo mengirimkan pesan Wa
lanjutan.
“Menurut Bapak Anand Krishna, rasa takut atau fear sebenarnya
adalah False Emotion Appearing Real – Emosi Palsu yang Terkesan Nyata. Dan kamu
memang benar San, kita terdiri dari 5 lapisan kesadaran dan oleh karenanya
masing-masing lapisan kesadaran itu “dihuni” oleh rasa takut tersendiri.”
Satria berusaha menjelaskan.
“Pada lapisan kesadaran fisik, rasa takut yang utama
adalah “takut kelaparan dan ini merupakan rasa takut yang gampang dideteksi.
Lalu ada juga takut mati. Rasa takut mati ini kian menguat ketika usia kita
sudah di atas 40 tahun. “
“Solusinya adalah pemahaman mengenai sifat fisik yang
berubah terus; fisik yang lahir, dan oleh karenanya mesti mati. Pemahaman itu
mesti diikuti dengan afirmasi agar pemahaman tersebut tidak gampang memudar.
Dan satu lagi solusinya ada dengan berpuasa.”
Satria masih mengirimkan pesan Wa ke sahabatnya itu.
“Wah... itu aja baru lapisan kesadaran yang pertama ya
Sat. Masih ada 4 lagi. Ya, udah dah ntar sore gua ambil buku itu ke rumah lu.
Kasian lu ngetik di hp, pasti jari-jari lu keriting. Ha ha ha...” Santo
menjawab pesan sahabatnya itu dengan ikon orang tertawa.
“Nah, gitu dong. Masa ke rumah ku aja takut. Buat apa
badan gede begitu, kalau nyalinya kecil...”
Satria meledek Santo.
“Oh iya Sat, judul bukunya itu apa ya? Siapa tau kalau
gua cari di Google books ada. Kan gua bisa baca di situ dulu kalau ada.” Santo
bertanya dalam pesan Wa nya itu.
“Judul bukunya Fear Management – mengelola ketakutan,memacu evolusi diri.” Satria menjawab singkat.
“Kalau kamu mau beli, bisa order di
www.booksindonesia.com kok San.” Lanjut Satria
“Ok, Sat. Sementara ini gua cek di Google books dulu yah,
terus minjem buku lu dan selanjutnya order di books indonesia itu.” Sahut Santo
dengan diakhiri ikon orang tertawa dan jempol.
“Sippp lah, aku tunggu nanti sore ya.” Satria mengakhiri
pembicaraan mereka via Wa di siang yang terik itu.
Buku Fear Management karya Bapak Anand Krishna |