Kamis, 17 Januari 2019

Bapak Anand Krishna Membahas Tentang Rasa Takut dan Solusinya


“Kenapa memangnya San, tumben ga langsung ke rumahku saja.” Di suatu siang Satria menjawab pesan WA dari Santo, sahabat karibnya.

“Itulah Sat, gua ini lagi dihantui rasa takut yang macem-macem nih,”Santo menjawabnya disertai ikon orang sedang ketakutan.

“Takut apa San, lha wong kamu kan sudah biasa datang ke sini. Lagi juga aku ga pelihara anjing galak kan?” Satria menimpali sahabatnya itu dengan ikon orang tertawa di akhir kalimatnya.

“Kemarin gua abis menonton ramalan beberapa peramal mengenai tahun 2019 ini Sat, dan semua ramalannya itu mengatakan bahwa akan terjadi serangkaian bencana yang menimpa bangsa ini.  Gua jadi takut nih, Sat. Tapi, jangan diketawain yah.” Santo melanjutkan

“Gue tahu kalau Bapak Anand Krishna menulis tentang rasa takut dan solusinya. Tadinya gua mau pinjem ke sepupu gua, si Rahayu. Tapi, bukunya dia lagi dipinjem ama temannya. Jadi, gua pinjem ama lu aja deh Sat. Pasti lu punya kan?” Lanjut Santo sambil bertanya.

“Tenang aja San, ada kok bukunya. Lagian kenapa juga mesti takut dengan ramalan kayak gitu. Kan, kamu tau sendiri kalau setiap awal tahun para peramal memang selalu mengeluarkan ramalan mereka. Hal yang mesti kita lakukan adalah selalu mawas diri, selalu berupaya untuk menjadi baik setiap saat. Ga perlu terlalu cemas juga dengan ramalan itu San.”  Satria menjawab dengan santai

“ya, memang sejumlah gunung di negeri kita ini sedang meningkat aktifitasnya dan itu tidak bisa kita abaikan juga, tapi kita juga tidak perlu takut berlebihan.” Satria masih mengirim pesan Wa ke sahabatnya itu. 

“Iya Sat, gua mau baca buku Bapak Anand Krishna itu dulu. Gua mau tau apa solusi dari takut yang gua alami ini. Kalo ga salah menurut Bapak Anand Krishna, ada 5 lapisan kesadaran dalam diri manusia dan masing-masing lapisan itu juga bisa terkena rasa takut. Nah, gua mau tau lebih jauh tentang jenis-jenis rasa takut itu Sat.” Santo mengirimkan pesan Wa lanjutan.

“Menurut Bapak Anand Krishna, rasa takut atau fear sebenarnya adalah False Emotion Appearing Real – Emosi Palsu yang Terkesan Nyata. Dan kamu memang benar San, kita terdiri dari 5 lapisan kesadaran dan oleh karenanya masing-masing lapisan kesadaran itu “dihuni” oleh rasa takut tersendiri.” Satria berusaha menjelaskan.

“Pada lapisan kesadaran fisik, rasa takut yang utama adalah “takut kelaparan dan ini merupakan rasa takut yang gampang dideteksi. Lalu ada juga takut mati. Rasa takut mati ini kian menguat ketika usia kita sudah di atas 40 tahun. “

“Solusinya adalah pemahaman mengenai sifat fisik yang berubah terus; fisik yang lahir, dan oleh karenanya mesti mati. Pemahaman itu mesti diikuti dengan afirmasi agar pemahaman tersebut tidak gampang memudar. Dan satu lagi solusinya ada dengan berpuasa.”  Satria masih mengirimkan pesan Wa ke sahabatnya itu.

“Wah... itu aja baru lapisan kesadaran yang pertama ya Sat. Masih ada 4 lagi. Ya, udah dah ntar sore gua ambil buku itu ke rumah lu. Kasian lu ngetik di hp, pasti jari-jari lu keriting. Ha ha ha...” Santo menjawab pesan sahabatnya itu dengan ikon orang tertawa.

“Nah, gitu dong. Masa ke rumah ku aja takut. Buat apa badan gede begitu, kalau nyalinya kecil...”  Satria meledek Santo.

“Oh iya Sat, judul bukunya itu apa ya? Siapa tau kalau gua cari di Google books ada. Kan gua bisa baca di situ dulu kalau ada.” Santo bertanya dalam pesan Wa nya itu.

“Judul bukunya Fear Management – mengelola ketakutan,memacu evolusi diri.” Satria menjawab singkat.

“Kalau kamu mau beli, bisa order di www.booksindonesia.com kok San.” Lanjut Satria

“Ok, Sat. Sementara ini gua cek di Google books dulu yah, terus minjem buku lu dan selanjutnya order di books indonesia itu.” Sahut Santo dengan diakhiri ikon orang tertawa dan jempol.

“Sippp lah, aku tunggu nanti sore ya.” Satria mengakhiri pembicaraan mereka via Wa di siang yang terik itu.

Buku Fear Management karya Bapak Anand Krishna


Flag Counter