Buku Kearifan Mistisisme karya Bapak Anand Krishna |
Malam sudah agak larut, namun Satria nampaknya masih
belum ingin merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Setelah selesai membuat konten
video untuk channel Youtubenya, ia merasa masih memiliki sedikit energi untuk
melakukan aktifitas ringan lain.
Setelah berpikir sebentar, akhirnya ia memutuskan untuk
membaca kembali salah satu buku karya Bapak Anand Krishna – seorang spiritual
humanis – yang memang menjadi salah satu penulis favoritnya.
Dan buku yang ia ambil dari rak buku yang ada di kamarnya
itu adalah sebuah buku dengan judul Kearifan Mistisisme – Panduan untukMenyelaraskan diri dengan Semesta dan menyerap Suara Yang Maha Ada.
Satria juga mengambil buku catatan yang ada dalam tasnya.
Sudah lama ia tidak membaca buku itu setelah pertama kali ia membacanya setelah
membelinya. Ia membuka cover buku tersebut, di lembar paling depan yang berisi
judul buku, di bawahnya terdapat tanda tangan Bapak Anand Krishna dengan
tulisan Rahayu.
“Terima kasih Bapak...” ia bergumam dalam hati diikuti
dengan mata yang berkaca-kaca. Terlintas rasa haru ketika mengucapkan kalimat
tersebut dalam hati.
Lembaran berikutnya ia buka dan ia temui bilamana buku
Kearifan Mistisisme tersebut diterbitkan pertama kali oleh PT. Gramedia Pustaka
Utama pada tahun 2015. Dilanjutkan dengan Daftar Isi yang diawali dengan
pengantar yang bertema Sebelum Memulai Perjalanan.
Buku Kearifan Mistisisme ini dibagi menjadi enam bagian
dengan masing-masing bagian memiliki judul tersendiri dan bahasannya tersendiri
juga. Dimulai dengan bagian pertama yang mengulas tentang Mengenal Mistisisme.
Kata “Mistik” berasal dari kata “mystique” dalam bahasa
Perancis kuno yang diambil dari kata “mustikos”
dalam bahasa Yunani kuno. Nah, kata Mustikos ini terkait dengan kata
mustes, seorang yang telah menjalani inisiasi dan inisiasi yang dimaksud adalah
keteguhan hati dan kebulatan tekad untuk melakoni muein – memejamkan mata dan
menutup mulut.
Namun itu bukan berarti seorang mistik harus hidup dengan
mata dan mulut yang tertutup, melainkan mesti menyepi secara menyeluruh bukan
hanya fisik saja. Menyepi yang dimaksud adalah keadaan jiwa dimana seseorang
tidak tergantung pada sesuatu apa pun. Ia bersandar pada dirinya sendiri.
Seorang mistik adalah seorang yang berdaya.
Satria masih menggoreskan penanya di atas buku catatan
yang bersampul kopi (kayak jaman sekolah dasar aja nih si Satria he he he...)