Senin, 31 Agustus 2015

Akhir Agustus Yang Penuh Warna

Gambar dari Google
Bangun di pagi hari, kami langsung menuju kamar mandi untuk melakukan ritual pagi seperti biasanya. Setelah itu kami menyiapkan diri untuk melakukan rutinitas pagi seperti biasanya. Duduk diam, mengatur nafas, meditasi kurang lebih 20 menit. Pagi yang cerah.

Kemudian kami bergegas ke teras depan untuk menyirami tanaman yang ada. hmm... di musim kemarau seperti ini, tanaman memang harus rutin diberi air agar tak layu dan mati, setidaknya satu kali dalam sehari.

Pergi ke tempat bekerja melewati jalan yang biasa kami gunakan. Hmm... saat itu, memang sedang ada pengerjaan proyek besar, MRT di lingkungan tempat tinggal kami, Lebak Bulus.

Kami biasa lewat area stadion Lebak Bulus yang kini sedang dalam proses pembongkaran. Itulah jalan yang kami biasa lewati. Berdebu dan banyak pekerja proyek lalu lalang.

Kami masih nyaman melewati jalan tersebut. Kecuali Sabtu yang lalu karena beberapa pekerja tengah berada di atas gedung stadion Lebak Bulus dan situasi jalan tersebut rawan terjadinya kecelakaan, misalnya tertimpa potongan besi yang dijatuhkan dari atas gedung, maka kami pun memutuskan untuk melewati jalan lain, jalan baru yang menurut kami lebih jauh.

Itulah jalan yang biasa kami gunakan. Mungkin kami masih bisa menggunakan jalan tersebut tak beberapa lama lagi.

Siang hari yang menyebalkan

Siang hari, koneksi internet pada komputer yang kami gunakan terputus. Kami pun segera mematikan dan menghidupkan kembali komputer tersebut. Namun masih belum bisa terkoneksi dengan internet. Hmm... beberapa kali kami mematikan dan menghidupkan kembali juga memindahkan letak usb wirelessnya, namun tak berhasil juga.

Memang sungguh tak menyenangkan bila hal ini terjadi. Dan sebagai gantinya, kami pun menuliskannya di sini he he he. Mencoba untuk membuat tulisan di akhir Agustus ini.


Satu hal lagi yang membuat kami terkejut dan marah. Ya, ada satu hal yang membuat kami marah dan memaki. Kami memaki dalam hati.  Sungguh keterlaluan orang tersebut. Hmmm... semoga ia medapatkan balasan yang setimpal.

Tes Mantoux

Beberapa minggu belakangan ini, keponakan kami – anak dari adik bungsu kami, batuk-batuk dan belum sembuh dari batuknya itu. Dan ketika mengunjungi dokter Lkc di lingkungan tempat tinggal kami, ia disarankan untuk melakukan tes mantoux guna mengetahui lebih lanjut ada atau tidaknya flek paru-paru padanya.

Dokter yang menanganinya mendapati adanya bunyi yang terdengar di dada keponakan kami itu saat ia diperiksa oleh sebab itu sang dokter menyarankan untuk tes mantoux.

Tadi pagi, adik kami bersama anaknya dan ditemani oleh sang suami pergi menuju Lkc yang berada di kawasan Ciputat guna membawa surat rujukan untuk melakukan tes mantoux.

Alhamdulillah, tak lama kemudian kami memperoleh kabar gembira bahwa keponakan kami itu tak terjangkit plek paru-paru. Senang sekali mendengarnya dan semoga ia selalu dilimpahi berkah kesehatan dan keselamatan serta rejeki yang melimpah dalam hidupnya kali ini.

Well, terima kasih untuk hari ini....








Flag Counter