Kurang lebih pukul 18.00 kami pulang bekerja hari kemarin. Hujan
masih turun rintik-rintik setelah di siang hari hujan agak deras mengguyur kota
Jakarta. Kemarin memang tampaknya hujan turun merata di seluruh kota Jakarta. Biasa,
tak kala hujan turun dan di sertai angin, maka pepohonan yang menjadi pohon
peneduh di sepanjang jalan protocol diwartakan ada yang tumbang. Mungkin karena
usia pohon itu yang sudah uzur atau mungkin karena ranting-rantingnya yang
dibiarkan saja tumbuh tanpa jarang dipangkas sehingga menimbulkan pohon itu
mudah tumbang tatkala terhempas angin kencang.
Hmm…tapi kejadian seperti pohon tumbang yang seringkali
dialami oleh para sahabat yang bekerja di pusat kota tidak terjadi pada kami. Alhamdulillah,
puji Tuhan. Kemarin, meski sehabis hujan, namun lalu lintas yang kami lalui
tidak mengalami kemacetan. Kemacetan memang kami alami juga walau tidak begitu
lama mungkin kurang lebih 10 menit yang dikarenakan adanya peninggian jalan. Kadang
kami heran, kok pekerjaan seperti itu dilakukan di musim hujan ya? Kan bikin
lama masa pengerjaannya karena terhambat oleh hujan. Tapi…. Itulah yang
terjadi.
Lalu lintas yang kami lalui dengan menumpang angkutan umum lancar-lancar
saja.
Another grace that should be grateful.
Ketika di mulut gang Pt. Sandratex angkutan yang kami
tumpangi berhenti sejenak karena melihat ada gerombolan cewek yang mungkin pak
supir pikir akan membutuhkan tumpangan. Ia berhenti sejenak sambil
memperhatikan mereka.
Kami yang tadinya tidak bergeming tengok kanan kiri,
akhirnya menengok ke arah mereka. Dan…..
Aroma harum yang menggoda tertangkap indra penciuman kami. Hmm…..
lezatnya…. Ternyata di pinggir jalan itu ada penjual martabak yang sedang
mempersiapkan martabak telor yang dipesan salah satu pelanggan mereka. Martabak
telor…. Itu salah satu kesukaan kami.
Dingin-dingin seperti itu memang nikmat sekali menghabiskan
waktu di sore hari sambil makan martabak telor. Lezat disantap walau hanya
ditemani saus sambal dan nasi putih hangat. Nyam nyam nyam…. Mantaps……
Pikiran itu kami
lewati, karena kemarin kami memutuskan untuk makan dengan hidangan yang ada di
rumah, ga usah beli makanan di luar. Sedang mengencangkan ikat pinggang. He he
he…..
Sampai di rumah, kami masih berkesempatan menikmati enaknya
ikan sarden buatan ibu. Itu pun salah satu masakan kesukaan kami, ikan sarden
plus irisan mentimun. Pyar pyar seger… rasanya
J
walau hidangan itu juga yang kami santap di pagi harinya namun tetap saja kami
suka. Enak lho…..
Hmm…. Another grace that should be grateful….
Terima kasih untuk hari ini…..
Image: Google Search