Majalah Barometer
Edisi February – Maret 2012
Laporan Utama hal. 13 - 15
Bagi orang-orang yang secara dekat mengenal Anand Krishna,
ia adalah pribadi yang baik dan visioner. Selalu menerapkan keseimbangan hidup
dan kemandirian yang ingin ia tularkan pada orang lain. Seperti apa pendiri
Yayasan Anand Ashram ini di mata mereka?
Wayan Sayoga – Ketua
Yayasan Anand Ashram
Anand Krishna Telah
Menginspirasi Hidup Saya
Saya terlibat aktif di Yayasan Anand Ashram pada 2005.
Yayasan yang didirikan oleh Anand Krishna ini berdiri pada 14 Januari 1991.
Dalam perkembangannya, pada 2006 Anand Ashram berafiliasi dengan PBB lewat
Departemen Informasi Publik. Lewat afiliasi ini maka Anand Ashram melakukan
kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan visi-visi global
Saya menjadi Ketua di Yayasan Anand Ashram kurang lebih 2 sampai 3
tahun. Saya juga menjadi Direktur Eksekutif di Gerakan Integritas Nasional.
Secara pribadi, saya merasakan bahwa sejak bergabung di Anand Ashram, saya
lebih berkonsentrasi dengan situasi yang ada.
Kegiatan utama kami di Anand Ashram adalah pemberdayaan
diri. Bentuknya bagaimana mengolah stress dalam diri agar berpengaruh positif
dalam kehidupan pribadi dan masyarakat, meningkatkan potensi yang ada dalam
diri sendiri, melalui meditasi, tafakur, yoga dan lain-lain. Ada juga penyajian
dalam bentuk diskusi-diskusi dengan pembahasan-pembahasan.
Apa yang dilakukan di Anand Ashram member dampak yang sangat
positif, apalagi kita melihat di tanah air semakin tidak menentu arahnya,
seperti konflik vertical dan horizontal, dan banyak lagi. Dalam menjalankan
kegiatannya, Anand Krishna sebagai pendiri yayasan ini memiliki visi One Earth,
One Sky, One Humankind, bahwa kita bersama-sama hidup dalam satu bumi, satu
langit, dan satu kemanusiaan.
Penilaian saya terhadap Anand Krishna, ia lebih berumur daripada saya.
Saya juga terinspirasi dengan kepribadiannya yang percaya diri, visi-misi
hidupnya dan buku-bukunya. Ia telah menginspirasi saya utnuk hidup
berkesadaran. Menyadari segala sesuatu yang terjadi dalam diri saya dan
lingkungan sekitar, hingga saya sadar apa yang harus saya lakukan.
Kecintaannya pada budaya Indonesia, menumbuhkan kebanggaan
saya sebagai orang Indonesia. Bukan sekedar kebanggaan yang pasif, namun juga
memunculkan kesadaran bagaimana agar nilai-nilai luhur kita tidak tergerus arus
globalisasi. Visi One Earth One Sky One Humankind, mengetuk kesadaran saya akan
pentingnya mewujudkan dunia damai demi anak cucu kelak. (Yudi)
Maya Safira Muchtar
Hidup Saya jadi Baik
Setelah Bergabung dengan Anand Ashram
Sejak bergabung di Yayasan Anand Ashram pada pertengahan
2001, saya merasa kehidupan saya jauh lebih baik. Banyak penyakit yang saya
idap menjadi sembuh, padahal saya terbilang sering sakit-sakitan. Kenyataannya
kegiatan di yayasan di mana saya duduk sebagai Pembina ini sangat positif.
Intinya berupa pencinta kedamaian. Yayasan ini selalu menyerukan harmoni
kedamaian dan kasih sayang (global peace and global harmony). Bisa jadi, alasan
inilah yang kemudian membuat banyak kelompok yang entah radikal atau apa, tidak
menyukai harmoni dan kedamaian terjadi.
Masyarakat umum juga bisa melihat sendiri bahwa aktifitas yayasan ini
positif. Jadi, walaupun kami sudah dipojokkan seperti itu, kami tetap maju
karena kami membela kebenaran. Makanya, Alhamdulillah aktifitas di Yayasan
Anand Ashram tetap berjalan, dan orang-orang bersimpati. Selama ini terbukti
bahwa apa yang selama ini dituduhkan kepada Anand Krishna ataupun kepada kami
di Yayasan Anand Ashram hanya kebohongan belaka.
Sebagai seorang visioner, ide-ide Anand Krishna memang tidak
selalu diterima. Saya melihatnya dari sisi itu. Sayang sekali, selama ini tidak
banyak terekspos adalah banyaknya perempuan di Yayasan Anand Ashram yang
menjadi korban gara-gara kasus ini, bukan karena dilecehkan oleh Anand Krishna,
tapi karena pemberitaan negative terhadap kami. Selama ini berita-berita justru
merugikan Anand Ashram, sebagai efek kampanye pemberitaan negatif atau
pencitraan negative terhadap Anand Krishna.
Dalam penilaian saya, Anand Krishna sangat kharismatik. Cara pandangnya
sangat jauh ke depan sehingga mungkin ide-idenya baru bisa berlaku 50 tahun ke
depan. Anand juga sangat peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama keadaan
bangsa, dan selalu berfikir kea rah situ. Pemikiran-pemikirannya sangat
visioner.
Saat kasus kemarin terjadi hingga Anand harus menjalani
proses hukum, jika dilihat dari sepak terjak Anand Krishna sebagai seorang penggiat
aktifis spiritual, dengan keberanian dia menyarakan tentang ketidakadilan dan
lain-lain, saya berfikir Ini resiko dari
situ. Tapi ketika kasus hukum yang menimpanya dengan korban seorang perempuan,
saya sempat heran. Saya semakin heran ketika saya ikut tertuduh juga karena
saya dituduh menyaksikan segalanya. Saya baru sadar bahwa ini sebuah rekayasa
untuk menjatuhkan Yayasan Anand Ashram. Saat itu saya adalah Ketua Yayasan,
apalagi saya penggerak di komunitas Yayasan Anand Ashram. Menjadi aneh karena kami sangat peduli terhadap
perempuan dan emansipasi perempuan, kok
bisa terkena kasus seperti itu.
Di situlah saya melihat, akhirnya yang menjadi korban bukan
hanya seorang Anand Krishna saja, tetapi saya termasuk pribadi menjadi korban
di situ. Dalam arti setelah banyak yang tahu, bahwa perempuan-perempuan di
Komunitas Anand Ashram secara tidak langsung menjadi korban dari kasus
tersebut. Bukan korban Anand Krishna, tapi korban tuduhan-tuduhan seolah-olah
perempuan di Komunitas Anand Ashram ini adalah istilahnya budak dan segalanya.
Ada salah satu teman saya, bergelar Ph.D dipecat dari tempat
kerjanya, reputasi saya juga akhrinya sangat tercemar. Ada perempuan yang
keguguran gara-gara dituduh oleh masyarakat setelah melihat di media-media yang
beranggapan bahwa Komunitas Anand Ashram ini adalah suatu kelompok yang entah
seperti apa. Pokoknya yang menakutkan. Dilihat dari situ, justru yang paling
banyak menjadi korban adalah perempuan. ( Yudi )
M. Yudanegara
Anand Orang Yang
Rendah Hati dan Menghormati Semua Orang
Saya bergabung di Yayasan Anand Ashram sejak yayasan ini
berdiri. Ketika itu saya yang masih kuliah di ITB masuk bersama 3 orang teman
di mana sekarang salah satunya adalah istri saya. Alasan saya bergabung kala
itu karena visi Anand yang luar biasa. Visi itu sebenarnya adalah bagaimana
setiap orang bisa mengapresiasi orang lain dan lingkungannya berdasarkan
nilai-nilai kemanusiaan.
Untuk sampai pada visi itu, hal pertama yang harus dilakukan
adalah setiap individu harus memberdayakan dirinya sendiri. Maka itu, di
padepokan ini setiap orang diajak utnuk bertanggung jawab pada diri dan
kehidupannya sendiri. Dengan modal itu setiap orang dengan sendirinya
bertanggung jawab terhadap lingkungannya. Rasa tanggung jawab terhadap
lingkungan muaranya akan bertanggung
jawab terhadap keluarga, lingkungan dan Negara.
Jadi fokus yang disampaikan oleh Anand Krishna sebetulnya adalah
bagaimana setiap orang harus mandiri bagi dirinya sendiri. Pemberdayaan diri
itu dijabarkan oleh Anand bahwa orang harus jernih dalam berfikir dan
keseimbangan diri yang harus terjaga. Ketaatan fisik juga harus terjaga.
Jika pikiran jernih selalu terjaga, keseimbangan semosi
selalu dijaga dan kesehatan badan fisik selalu dijaga juga, maka orang-orang
seperti ini kelak akan menjadi manusia yang seutuhnya siap untuk peduli kepada
lingkungan dan bangsanya sendiri. Agar menghasilkan pribadi semacam ini
merupakan “pekerjaan “ yang terus menerus dan tidak bisa putus.
Pemikiran-pemikiran Anand Krishna tentang pemberdayaan diri
dan kepedulian terhadap lingkungan, baik terhadap bangsa dan Negara itulah yang
kemudian dituangkan dalam buku-bukunya. Kalau bukunya itu dilihat, dalam 140
halaman itu isinya hampir semuanya pemberdayaan diri. Bagaimana setiap orang
itu harus mandiri, bertanggung jawab terhadap dirinya, karena dengan
bertanggung jawab terhadap diri sendiri, itu modal yang cukup untuk kita
bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Orang tidak akan pernah bisa bertanggung jawab terhadap
lingkungan tanpa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Jika ia
seolah-olah kelihatan peduli terhadap lingkungan dan ingin membantu orang lain,
ujung-unjungnya ia akan korupsi di tempat lain.
Latihan-latihan meditasi, yoga, maupun kegiatan-kegiatan sosial di
yayasan yang dibentuk oleh Anand Krishna itu adalah salah satu cara membentuk
pribadi yang diharapkan akan bertanggung jawab terhadap tanah airnya. Tapi
semua itu belum bisa dilakukan jika belum bisa bertanggung jawab terhadap diri
sendiri.
Dalam komunitas yang dibuat oleh Anand, dari sisi organisasi
setidaknya sudah bisa mengajak semakin banyak orang untuk mempunyai pemahaman
seperti di atas. Maka dari itu muncul kegiatan-kegiatan latihan pemberdayaan
diri dan kegiatan-kegiatan sosial. Sudah semakin banyak orang mulai sekarang
mengapresiasi perbedaan-perbedaan, itu salah satu produknya. Kemudian semakin
banyak orang sekarang mulai peduli terhadap pemberdayaan diri dan kesehatan.
Kami juga sudah mulai berkampanye mengajak masyarakat luas
untuk menghargai produksi dalam negeri. Itu bagian dari penghargaan diri
sendiri sebenarnya. Sekarang sudah banyak orang mulai memikirkan bahwa
kedamaian itu adalah sesuatu yang dibutuhkan menjadi ekspektasi bagi semua
orang.
Orang-orang yang ikut bergabung di Yayasan Anand Ashram itu setidaknya
sudah mulai berpola pikir seperti itu, bahwa pemberdayaan diri memang penting.
Anand Krishna sering mengatakan bahwa keberhasilan saya adalah bagaimana saya
mampu menginformasikan visi-visi saya. Anand juga selalu mengatakan bahwa
semakin bisa mandiri dan tidak tergantung kepada oraganisasi komunitas Anand
Ashram, semakin kita bisa menyebarkan informasi terhadap banyak orang, itu
adalah sebuah keberhasilan.
Paska bergabung dalam yayasan ini, saya pribadi merasakan
bisa menjalani kehidupan ini lebih baik. Saya puas dengan pencapaian di karir
pekerjaan, di rumah tangga. Saya merasa bahwa dengan mengikuti beberapa
program-program kegiatan di Anand Ashram itu, saya merasa bahwa saya adalah
pribadi yang berhasil menjalani kehidupan saya.
Saya merasa sangat confident dengan apa yang sudah saya
lalui dalam kehidupan ini. Hamper setengah usia saya dipakai untuk kegiatan di Anand
Ashram, dan saya merasa happy, merasa sehat. Insya Allah pikiran saya selalu
jernih, segala sesuatu dalam kehidupan setidaknya bisa saya lewati dengan baik.
Keberhasilan dari sisi financial saya pikir tidak jelek karena orang yang
pikirannya selalu bisa jernih, emosional seimbang, dan badannya sehat,
produknya pasti adanya kemakmuran sebagai output sampingan. Lebih dari itu saya
menjadi lebih peduli kepada banyak orang.
Saya menilai Anand Krishna adalah orang yang sangat rendah hati, dalam
artian menghormati setiap orang. Ia sangat menguasai begitu banyak hal, karena
bacaan dia cukup banyak. Pengetahuannya sangat luas, enak diajak berbicara, dia
sangat terbuka pada begitu banyak orang. Ia bisa diajak diskusi oleh siapapun
juga, kadang-kadang saking terbuka dalam hal pemikiran, banyak orang kemudian
sering salah mengartikan juga.
Yang membuat saya takjub
pada Anand adalah keseimbangan di dalam menjalani kehidupan. Saya biasanya
kalau memperhatikan orang yang berbicara tentang kedamaian, itu ciri khas kesederhanaan,
baju yang biasa-biasa saja. Berbeda dengan Anand, saat saya berkenalan dengan
Anand mobilnya keluaran terbaru tahun 1989, kacamatanya dan jam tangan juga.
Jadi Anand menjalani semua kehidupan layaknya setiap orang melakukannya.
Sebagai orang yang sudah mengenal Anand sejak 21 tahun yang
lalu, saya melihat tidak ada keinginan orang-orang yang datang ke padepokan itu
untuk tujuan yang tidak benar. Sepertinya saya salah karena ternyata beberapa
orang sudah punya niat seperti itu. Tujuan masuk untuk membuat onar dari dalam,
dengan sengaja. Sejujurnya, kami tidak mengundang orang. Kami tidak pernah mencari
pengikut ataupun umat. Kami hanya bercerita bahwa di tempat ini ada
latihan-latihan pemberdayaan diri, yang berguna untuk setiap orang.
Bentuk kegiatan yang kami lakukan di padepokan ini pun biasa
saja. Jika ada acara berkumpul, kami hanya membahas buku, seperti buku-buku
popular, yang sedang ada di masyarakat, ataupun buku-buku karangan Anand
Krishna. Kami mencoba untuk memberikan perspektif berdasarkan pengalaman
masing-masing. Jadi diskusi buku dengan mengundang pembicara dari luar.
Umumnya, setelah membaca buku Anand Krishna, mereka datang
dengan kesadarannya sendiri. Jadi kami beranggapan orang-orang begitu punya
niat baik untuk dirinya sendiri. Setiap orang yang datang itu punya kebebasan
dalam artian bertemu dengan Anand Krishna, mengobrol, kemudian ada yang
berfoto, ada yang ingin foto sendiri, berdua juga bisa, di tempat banyak orang.
Mungkin itu yang disalahgunakan.
Dalam kasus yang memperkarakan Anand, justru mencurigakan
dan itu “terbaca” oleh Ketua Majelis Hakimnya. Masalahnya, korban mengaku
dilecehkan pada tahun 2004, tapi di dalam buku yang ia tulis pada tahun 2005 ia
malah mengucapkan terima kasih pada Anand. Sesuatu yang terlihat janggal.
(Yudi)