Gambar dari Google |
Itu Rabu dini hari. Kamisnya kami tidak berangkat bekerja. Kami istirahat di rumah karena merasa tidak kuasa untuk pergi keluar. Hmm... sakit tuh bener-bener ga enak. Sakit apa pun itu.
Perut yang sakit belum reda juga. Terkadang anginnya masih berputar sehingga kami pun kesakitan. Aduh.... anginnya berputar dari arah ulu hati menuju perut bawah. Sampai di bawah itu tidak ada angin atau apa yang keluar.
Ya, kami jarang sekali buang angin waktu itu, padahal itu yang kami harapkan. Angin yang terperangkap dalam perut harus keluar, entah itu melalui buang angin dari bawah atau dari atas (sendawa) atau berupa muntah (maaf).
Itu memang harus terjadi agar anginnya segara minggat dari perut kami sehingga kami bisa beraktifitas seperti biasa. Memang nampaknya sepele ya, masalah angin saja. Tapi.. angin itu kalau terperangkap seperti ini ya memang merepotkan dan menyakitkan.
Kami pun konsultasi dengan dokter mengenai obat yang mesti kami konsumsi. Beliau memberi resep dua jenis obat. Kedua obat tersebut tentu saja untuk masalah perut. Dengan dosis konsumsi 2 x 1 sehari 1 kapsul/tablet.
Kami pun mulai konsumsi obat tersebut. Meskipun perlahan, tapi obat itu worked well. Selain itu, kami juga minum wedang jahe hangat pagi dan malam hari.
Ya, sakit yang diakibatkan angin itu betul-betul ga enak. Sepulang dari tempat bekerja, kami merasakan pertu kami sakit bahkan pada saat kami sedang berjalan. Wah... ini adalah pengalaman yang belum pernah kami rasakan sebelumnya.
Ternyata, masalah masuk angin itu janganlah dianggap sepele.
Oya, dalam kondisi cuaca yang tak menentu ini menjaga kesehatan amatlah penting. Konsumsi air putih, buah dan sayur mayur yang cukup. Bila perlu konsumsi juga vitamin tambahan agar tubuh kita tak mudah terserang penyakit.
Terima kasih untuk hari ini...