Dari comedyrants.com |
Ku kira rasa sakit hati itu telah hilang. Pupus begitu saja tatkala kata maaf keluar dari mulut orang itu. ku kira amarah yang ada dalam diri telah hilang bak uap yang menguap seiring angin menghalaunya.
Ternyata tidak. Rasa sakit hati itu, rasa dendam itu, amarah itu masih ada. Mengendap. Terdesak perlahan ke bawah alam bawah sadar ku. Ya, semua rasa di atas itu masih ada dan aku menyadari tatkala ku lihat orang yang telah menabrak ku lewat di depan mata ku.
Amarah itu muncul begitu saja saat ku lihat orang itu. Aku yakin orang itu mengingat betul wajah ku, orang yang kemarin telah ia tabrak dan ia tak meminta maaf sebelum seorang preman hendak menghujamkan kepalan tangannya dengan tak sabar ke wajahnya.
Uh…. Sungguh sebel, marah aku pada orang itu. kenapa kemarin tak ku biarkan saja para preman menghajarnya habis-habisan? Aku bertanya-tanya dalam hati. Tak puas rasanya melihat orang itu hanya minta maaf dan berlalu begitu saja.