Sabtu, 15 Januari 2011

Peringatan Hari Ulang Tahun Yayasan Anand Ashram


Dalam rangka peringatan hari ulang tahun yang ke 20, Yayasan Anand Ashram yang telah berafiliasi dengan PBB sejak 2006 mempersembahkan sebuah seminar dengan tema “ Toward Enlightened Society”

Acara yang meriah tersebut diadakan bertepatan dengan tanggal 14 Januari 2011 yang bertempat di Gedung Dewan Pers Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Kami bertiga berangkat menuju blok M terlebih dahulu kemudian perjalanan dilanjutkan dengan bus way yang menuju kota. Kami turun di halte Sarinah kemudian berjalan kaki menuju depan sarinah lurus ke arah perempatan. Nah, dari sana kami lanjutkan dengan menumpang kendaraan si roda tiga, bajaj. Akhirnya kami pun sampai di gedung tersebut.


Sungguh suatu tema yang menarik dengan sharing/uraian yang menarik pula dari para pembicaranya yang terdiri dari; Bapak Prof. Nizam, Ibu Ratna, Ibu Poppy Dharsono, Bapak K.H. Ahmad Syafi’I Mufid dan Bapak Prof. Romo Magnis Suseno.

Ada benang merah di antara sharing dari para pembicara, yakni untuk menuju masyarakat yang berkesadaran yang diperlukan adalah pendidikan, namun bukanlah pendidikan seperti yang diterapkan di Negara kita sekarang ini. Melainkan pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur yang universal, pendidikan yang dapat membangun jiwa, pendidikan yang mempu mencetak manusia-manusia berkarakter yang mengaplikasikan nilai-nilai luhur.

Mengenai pembangunan jiwa, kiranya kita akan selalu melagukannya saat kita melagukan lagu kebangsaan Indonesia Raya. … bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya….

Suatu pemahaman yang luar biasa dari sang pencipta lagu. Bahwasanya pembangunan jiwa dikedepankan/didahulukan yang nantinya akan diikuti oleh pembangunan yang bersifat fisik. Karena bila jiwa telah bangkit dalam arti berkesadaran, maka mau tak mau badannya (fisiknya) pun akan bangkit atau berkembang.

Prof. Nizam dalam sharingnya mengemukakan bahwa dalam waktu 20 an tahun mendatang Indonesia akan mencapai kejayaan. Mengapa demikian? Karena menurut beliau pada kurun waktu tersebut, rata-rata usia penduduk kita akan berada pada usia produktif dibandingkan dengan Negara seperti Jepang ataupun singapura. Usia produktif berarti usia untuk membangun. Salah seorang penanya merasa pesimis hal itu terjadi mengingat keadaan Negara kita saat ini. Namun sang professor menegaskan bahwa nasib bangsa ini ditentukanoleh kita masing-masing sebagai individu-individu. Maka dengan masing-masing kita yang memberdaya diri maka hal tersebut tidaklah mustahil terwujud. Indonesia Jaya!!

Bapak K.H. Ahmad Syafi’I Mufid mengatakan bahwa sekarang ini banyak orang yang mengklaim kebenaran bagi kelompoknya sendiri, dirinya sendiri dan berusaha memaksakannya pada orang lain. menganggap diri sendiri benar merupakan suatu penyakit. Masyarakat yang berkesadaran adalah masyarakat yang dapat menyelesaikan masalah secara beradab. Tidak dengan cara-cara kekerasan, cara-cara yang tidak toleran.

Beliau menguraikan kisah Bani Israel yang saling salah menyalahkan ketika terjadi pembunuhan salah seorang di antara mereka. Pada saat itu Nabi Musa yang diutus Tuhan pada kelompok tersebut memberikan sebuah solusi untuk menyembelih seekor sapi betina. Sapi betina seperti yang beliau uraikan adalah bahasa kiasan yang digunakan Sang Nabi yang bermakna keakuan atau ego. Artinya Beliau menyuruh untuk membunuh keakuan atau ego yang bersarang pada diri. Jadi solusi tersebut yang hendaknya diaplikasikan oleh kita masing-masing guna menuju masyarakat yang berkesadaran. Masyarakat yang hidup bersama dalam damai, cinta dan keharmonisan.

Romo Magnis mengemukakan bahwa ada dua hal yang sangat tidak disukai yesus, yakni; kekerasan hati dan menganggap diri lebih baik dari orang lain. point ini mesti saya ingat-ingat selalu. Orang yang beragama pastinya akan rendah hati, berhati lembut dan mampu mengapresiasi perbedaan.

Sharing yang indah juga dikemukakan oleh Ibu Ratna bahwa beliau yakin akan pertolongan-Nya. Ia senantiasa berusaha untuk pasrah pada kehendak-Nya. Beliau juga selalu berdo’a agar Tuhan berkehendak untuk menggunakan beliau sesuai dengan kehendak-Nya. Beliau juga mengatakan bahwa kini orang lebih banyak yang mengedepankan ritual saja tanpa pemahaman esensi dari ritual-ritual yang dijalankan.

Acara dibuka dengan melagukan lagu kebangsaan kita Indonesia Raya diteruskan dengan sambutan dari Bapak Anand Krishna selaku pendiri yayasan Anand Ashram. Sambutan yang lain juga disampaikan oleh ketua yayasan yang kini dipegang oleh bapak Wayan Sayoga. Seperti biasa pada acara-acara yang diadakan oleh Anand Ashram tidak seru bila tidak ada lagu-lagu bernuansa cinta kasih dan drama oleh torch bearer.

Pada hari yang berbahagia itu, Bapak Anand Krishna meluncurkan sebuah album lagu berjudul “ Soul of Love “ yang berisikan 10 lagu yang bernuansa cinta kasih dalam format yang keren. Cd lagu tersebut dapat diperoleh di Anand Ashram yang beralamat di Jl. Sunter Mas Barat II-E, Block H-10/1, Jakarta 14350 - Indonesia
Phone: 021-6508648, 0818-701658, 0818-163391 | Fax: 021-6503459 | E-Mail: info@anandkrishna.org

Untuk melihat profile Yayasan Anand Ashram silakan klik di sini

Terimakasih Bapak Anand Krishna atas segala jerih payah bapak mendirikan wadah yang sangat bermakna bagi kami semua. Terimakasih teman-teman keluarga besar Anand Ashram.

Flag Counter