Sabtu, 01 Oktober 2022

Sebuah pembelajaran

 

Dua hari yang lalu sebuah kejadian menjadi pembelajaran bagi saya. Hal yang nampak sepele memang, tapi seharusnya tidak saya lakukan.

Tapi…. Hal itu sudah terjadi dan tidak bisa ditarik kembali.

Ketika berbincang-bincang dengan suami, hal itu kami bahas dan menurut suami saya seharusnya kalau hendak memberikan uang pada seseorang, ya harus langsung ke orang yang bersangkutan.

Jangan dititipkan, ke anak atau ke menantu, ke saudara apalagi ke tetangga, he he he. Harus langsung diberikan ke orang yang hendak kita tuju. Bila orang tersebut tidak ada, maka urungkan saja hingga kita bertemu dengan orang yang kita maksud tersebut. Kecuali kita sudah kenal betul dan tahu pasti bahwa orang yang kita titipkan itu akan menyampaikan titipan kita.

Yo wis… nasi sudah menjadi bubur.

Dan itu menjadi suatu pembelajaran bagi saya.

Nampak sepele hal tersebut yah…

Saya menitipkan uang tersebut lantaran menurut saya, orang tersebut yang tak lain adalah menantunya pasti akan menyampaikan titipan saya. Titik.

Tapi, menurut suami saya kita harus berhati-hati kalau berurusan dengan uang. Tidak bisa seperti itu. Karena banyak kan kejadian seseorang menitipkan uang tapi uang tersebut tidak sampai pada orang yang dimaksudkan.

Itu berarti kita membuat orang yang kita titipkan menjadi berbuat dosa atau kesalahan karena kita yang memicunya.

Begitu kata suami saya.

Well…. Ke depannya saya harus lebih berhati-hati.

Barangkali teman-teman juga pernah punya pengalaman dengan saya ya? Saya yakin saya tidak sendiri.

Sekian untuk cerita kali ini. Tetap semangat dan jaga kesehatan.

Terima kasih untuk hari ini….

Flag Counter