Senin, 14 Juni 2021

Vaksin pertama (10 Juni 2021)

Sudah menunggu sebelum lebaran yah kira-kira pertengahan Mei kemarin ketika ada info dari Rt setempat bahwa akan segera dilaksanakan vaksinasi covid 19 untuk kelompok usia di atas 18 tahun setelah sebelumnya sudah diselenggarakan untuk kelompok usia lansia, usia 60 tahun ke atas.

Waktu itu saya mengantar ibu dan bapak mertua untuk vaksin di rumah sakit Suyoto. Dua kali vaksin dengan jarak tak sampai 1 bulan. Pertama sebelum puasa Ramadhan dan yang kedua di minggu awal puasa.

Nah, untuk kelompok usia 18 tahun ke atas ini mulai tanggal 3 Juni 2021 diadakan. Saya pun diinfo ibu mertua bahwa sudah bisa vaksin ke rumah sakit yang sama, yakni Rs Suyoto. Info tersebut diberikan ibu mertua di hari Rabu, 9 Juni 2021.

Dan esok harinya dengan membawa foto kopi kartu keluarga dan Ktp, saya dan ipar saya meluncur ke puskesmas yang ada di wilayah terdekat. Kami berangkat jam 7 pagi dengan tujuan supaya mendapat nomor antrian awal, eh ternyata salah info.

Ketika sampai di puskesmas, masih sepi hanya ada seorang lansia sedang duduk di deretan kursi untuk menunggu antrian. Saya pun masuk dan mengatakan bahwa kami ingin vaksin. Seorang petugas kebersihan di sana menjelaskan bahwa vaksinasi diadakan di Rs Suyoto bukan di puskesmas karena tidak ada Ugd. Kami disuruh langsung ke Rs Suyoto saja, lha wong petugas puskesmas pun tugasnya di Rs Suyoto untuk melayani warga yang vaksin.

Wis, kami langsung menuju Rs Suyoto. Sesampainya di sana, sudah ada beberapa orang yang duduk di kursi antrian. Tunggu dan tunggu, akhirnya saya dapat no. 46 dan adik ipar saya 45.

Jam 10 an waktu itu kami mendapat giliran, pertama adik saya. Tak berapa lama, saya.

Setelah ditanya-tanya terkait kondisi kesehatan dan juga dicek tensi darah serta kadar gula darah, saya pun divaksin. Meski ada sedikit masalah ketika tensi darah (tensi sempat tinggi), akhirnya saya divaksin.

Setelah itu saya disuruh menunggu beberapa menit untuk mengetahui apakah ada efek samping atau tidak. Efek sampingnya memang tidak langsung terasa beberapa menit setelah vaksin ternyata.

Efek samping yang diinfokan adalah demam, pusing, sakit kepala dan mual. Untuk itu saya disarankan untuk sedia parasetamol. Yo wis, setelah pulang dari rumah sakit, saya mampir ke apotek untuk beli parasetamol.

Mulai Terasa

Benar saja efek sampingnya adalah demam. Efek samping mulai terasa pukul 10 malam ketika saya tidur dan terbangun karena badan terasa ga enak.

Saya rasakan saja sambil tetap berusaha untuk tidur kembali, ternyata mengganggu yah. Kira-kira jam 12 an malam saya akhirnya minum parasetamol untuk meredakan demam tersebut.

Memang sih tidak tinggi demam yang saya rasakan, badan hangat saja dan terasa cape, bawaannya mau rebahan, istirahat saja. Berdiri atau duduk lama pun rasanya cape.

Alhamdulillah efek samping itu hanya dua hari saja, Jum’at dan Sabtu. Minggu saya sudah kembali seperti biasa, tidak demam dan tidak ada rasa cape seperti sebelumnya.

Vaksin yang kedua dijadwalkan di bulan September nanti.

Sekian untuk hari ini. Semoga bermanfaat. Tetap jaga kesehatan dan semangat.

Terima kasih untuk hari ini...

Flag Counter