Gambar dari Google |
“Aduh... dimana kita harus menetap yah? Tempat tinggal kita
sudah tidak ada,” terdengar suara burung pipit berbicara pada pasangannya.
“Tak usah khawatir sayang, kita cari tempat lain yah, kita
cari pohon lainnya saja,” pasangannya mencoba menghibur
“Pohon lainnya sepertinya sudah ada penghuninya, sayang. Aku
lihat juga sudah tak banyak pohon baru yang bisa kita tempati,” burung pipit
betina masih mengeluh.
Hari kian sore menjelang malam dan mereka pun harus segera
mendapatkan tempat untuk menetap.
“Kita pasti akan dapatkan tempat yang baru, sayang. Kita
usaha dan sambil berdoa,” Yakin sekali si jantan mengatakan itu pada si betina.
“Aku kok heran yah pada manusia, main tebang saja pohon yang
menjadi tempat tinggal kita ini. Dan apakah mereka ga tahu, selain kita, masih
ada beberapa hewan yang juga menetap di pohon itu,”si betina berkata dengan
nada agak jengkel.
“Yah, begitulah manusia. Mereka memang lebih mementingkan
diri sendiri, tidak memikirkan kepentingan makhluk lain, seperti kita. Semoga
tidak semua manusia seperti itu. Karena pasti akibatnya akan ditanggung oleh
manusia juga. Menebang pohon sembarangan, kan bisa menyebabkan kerusakan alam
dan bila alam rusak, manusia sendiri yang rugi.” Si jantan pun ikut menambahkan.
__
Pohon ceri di belakang rumah beberapa hari yang lalu
ditebang, memang jadi luas pandangan saya, tak terbentur oleh pohon ceri itu. Akan
tetapi, kok ya ada yang hilang.
Padahal pohon ceri itu biasa dijadikan tempat bermain oleh
anak-anak di sekitar. Saya sering melihatnya dari rumah. Mungkin si penebang
pohon itu merasa keberatan dengan adanya
pohon ceri yang kian lama kian besar saja, sehingga diambil keputusan untuk
menebangnya.
Entah diapakan batang-batang pohon itu yang sekilas saya
lihat dipotong-potong.
Semoga saja hewan-hewan yang kehilangan tempat tinggalnya
lantaran pohon ceri itu ditebang, segera mendapatkan tempat tinggal baru.
Amin....
Terima kasih untuk hari ini...