Senin, 22 April 2019

Penjelasan Bapak Anand Krishna tentang Dewa/Dewi dan Alien. Apakah Mereka itu Penolong Kita?

Ufo

Hening siang itu. Meskipun di luar terik terasa, namun di ruang yang tak terlalu luas itu, Satria nampak biasa saja. Sebuah kipas angin berukuran sedang berwarna putih yang menempel di salah satu dinding ruangan itu memang nampaknya membuat Satria tak kegerahan. Berputar dari satu sisi ke sisi yang lainnya, kipas angin itu membuat ruangan cukup sejuk.

Duduk di kursi kerjanya, Satria sejenak merasa ada lintasan pikiran yang mengganggunya.

“Apakah dewa atau dewi itu sama dengan alien ya?” Demikian pikiran itu melintasi

“Wah... aku ga tau itu.” Pikiran yang lainnya menimpali secara spontan

“Tapi... bisa jadi sama.”

“Bisa jadi juga berbeda. Mereka adalah suatu yang berbeda.”

“Tentu saja kedua kemungkinan itu ada dan aku ga bisa memastikannya.” Masih terjadi “percakapan” dalam pikirannya.

Kemudian...

“Aha... kenapa ga cari tau aja di si mbah Google!” Sebuah pikiran lainnya melintas, Satria pun mulai menyibukkan jari-jemarinya di atas keyboard komputernya.

Ia memasukkan kata kunci dewa dewi alien di dalam browser yang ia gunakan.

Sejenak muncullah sederetan hasil dari pencariannya dengan urutan kedua adalah video dari Bapak Anand Krishna yang berjudul Dewa/Dewi: Alien atau Penolong Manusia?

Tak sabar ingin mengetahui jawaban dari pertanyaan yang muncul dalam pikirannya tadi, Satria segera saja meng-klik link video tersebut.

Berikut ini penjelasan Bapak Anand Krishna dalam video yang berdurasi 14:46 itu

Bapak Anand Krishna memberikan perumpamaan bahwa seperti halnya dalam keseharian kita, bila ada warga negara Amerika datang ke negara kita, maka seseorang itu atau mereka kita anggap orang asing,  pun demikian pula bila kita yang berasal dari Indonesia datang ke negara Amerika, maka kita dianggap orang asing oleh penduduk Amerika tersebut.

Dalam bahasa Jawa Kuno, bahasa sansekerta,bahasa Kawi Kuno dan dalam bahasa Sunda,  makhluk-makhluk di luar bumi yang pernah datang ke sini disebut dewa. Dalam bahasa Bali mereka menyebutnya dengan Betara. Dalam setiap bahasa ada istilah untuk menyebutnya.

Pengertian kita tentang dewa adalah Light Being, makhluk cahaya.  Kita harus memahami bahwa orang-orang atau dewa-dewa itu datang ke sini, mereka itu pasti bisa menyesuaikan diri untuk datang ke sini dalam waktu yang sangat singkat.

Dulu kalau kita mau ke planet Mars, butuh waktu enam bulan, belakangan ini bisa dalam waktu 3 minggu saja. Dalam kurun waktu 20 – 30 tahun jangka waktunya ke planet Mars dari 6 enam bulan kini sudah turun menjadi  3 minggu, bagaimana kalau itu mungkin terjadi dalam waktu beberapa jam, bolak-balik ke Mars. Berarti badan kita ada penyesuaian-penyesuaian, bukan cuma pesawatnya disesuaikan.

Sekarang kita sudah bicara tentang teletransportation, pasti akan terjadi penyesuaian-penyesuaian.
Nah, mereka (para dewa/dewi) berada dalam satu peradaban yang lebih maju dan mereka bisa datang ke sini (ke bumi). Dan kita sejak 5000 tahun yang lalu mengalami kemerosotan, sehingga interaksi kita dengan mereka terputus cukup lama dan hanya terjadi dengan orang-orang tertentu.

Tetapi ya, they are all around us, mereka ada di mana-mana. Dan mereka juga berkepentingan bahwa kita tidak terlalu bodoh. Karena kalau kita melakukan kesalahan apapun yang berpengaruh tidak baik bagi Bumi kita, termasuk global warming , akan mempengaruhi seluruh konstelasi.
Jadi, mereka itu khawatir karena kita bodoh sekali, kalau kita merusak di sini maka mereka juga akan kena dampaknya.

Kita (manusia) itu layaknya anak kecil atau orang yang belum berpengetahuan yang diberikan mainan atau senjata yang ampuh tapi karena tidak tahu maka kita bisa saling membunuh.
Jadi, mereka (para dewa/dewi) juga sedang mengawasi kita, mengamati kita. Mereka datang ke sini dan mengawasi hal-hal yang berkaitan dengan nuklir .

Bapak Anand Krishna menyatakan bahwa kita semestinya tidak menyebut mereka alien karena banyak sekali hal-hal yang sekarang kita nikmati di bumi ini adalah berkat mereka, banyak sekali.
Seperti science, ilmu pengetahuan, sains. Contohnya seorang ahli Matematika  asal India yang terkenal dengan kontribusinya dalam pengembangan dari analisis matematika, teori bilangan, barisan tak hingga, dan pecahan berkelanjutan yang bernama Srinivasa Ramanujan, ia suka berdoa pada seorang dewi, pada Mother Goddess dan ia mendapatkan ilham. Uniknya dia adalah seorang autodidak.

Itu adalah hasil dari ilmu yang ditransfer kepada dia dari luar. Bapak Anand Krishna percaya bahwa yang ia sebut dewi itu mewujud dan itu mungkin sekali. Ia berinteraksi dengan sang dewi dan mendapatkan info itu dari sang dewi.

Apakah karena mereka (para dewa/dewi itu makhluk yang lebih advanced, maju sehingga mereka bisa mempengaruhi mind (gugusan pikiran dan perasaan) kita sehingga kita bisa menangkapnya?
Kita bisa menangkapnya (menangkap informasi yang disampaikan oleh mereka) dan kalau kita kebetulan membutuhkan interaksi secara fisik,  juga bisa terjadi seperti itu. Kejadiannya terjadi pada Bapak Anand Krishna seperti yang beliau paparkan dalam buku beliau yang berjudul Soul Quest.

Jadi, mereka itu adalah makhluk-makhluk cahaya yang bisa mewujud.




Flag Counter