Artikel oleh Bapak Anand Krishna di Kolom Opini Surat Kabar Kedaulatan Rakyat
Bagaimana Waktu
Berubah
Cerita lama, well tidak lama-lama banget juga, baru 2
tahunan, tapi masih tetap relevan. Bahkan, saya yakin relevan sepanjang masa.
Siapa yang tidak mengenal nama Arnold Schwarzenegger! Seorang aktor terkenal
dari Hollywood yang sempat menjadi Gubernur California tahun 2003 - 2011.
Lima tahun setelah tidak lagi menjabat sebagai gubernur,
ia memposting foto dirinya di medsos dalam posisi tidur di bawah patung perunggu di depan Columbus Convention Center, Ohio,
dengan judul: How times have changed - Bagaimana waktu telah berubah. Tidak ada
penjelasan lain. Hanya foto dan judul.
Maka, sebagian freaks di antara netizen yang
bertanggungjawab, langsung saja membuat cerita. Sangat kreatif! Kurang lebih
begini ceritanya: Saat menjadi Gubernur California, Arnolf meresmikan hotel
dengan patungnya seperti di dalam gambar. Saat itu, manajemen hotel memberi
tahu Arnold, "Hotel ini akan selalu menyediakan kamar untuk Anda - kapan
saja!"
Namun, setelah tidak menjadi gubernur lagi, ketika ia
datang ke hotel yang sama, manajemen hotel menolaknya dengan alasan bahwa semua
kamar sudah terisi. Maka, Arnold membeli sleeping bag - ada juga yang mengatakan
mengambil dari bagasi mobilnya - dan tidur di depan patung itu untuk
menyampaikan pesannya: Bagaimana waktu telah berubah!
Dijadikan Renungan
Posting ulang dengan cerita bualan itu menjadi viral.
Tanpa ada yang peduli untuk mencari tahu apa benar patung itu berada di depan
hotel? Malah ada juga yang menambahkan, seolah Arnold sendiri yang menulis.
Kira-kira begini: "Ketika saya berada di posisi penting, banyak yang memuji,
menyanjung. Tapi, setelah tidak menduduki posisi itu, mereka pun melupakan
saya. Sebab itu, janganlah sekali-kali percaya pada kedudukan, harta kekayaan,
penampilan, atau apa saja yang Anda miliki. Tiada sesuatu yang bertahan di
dunia ini."
Memang posting bualan. Arnold hanya menulis judul, tiada
penjelasan apa pun. Tapi, setelah membaca sekian banyak tambahan pada
posting-nya, ia juga tidak menyatakan semuanya itu hoax.
Dan, kiranya ia cukup berhasil. Para freaks, yang dalam
Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai sinting - sesungguhnya menyampaikan
sesuatu yang dapat menyembuhkan keedanan kita. Bualan mereka perlu dijadikan
renungan. Ketika berada di posisi penting, sekian banyak penjilat yang akan
mengerumuni Anda. Wajar. Mereka menginginkan sesuatu dari Anda. Ada gula berupa
harta, maka ada juga semut-semut dalam wujud penjilat.
Janganlah sekali-kali memercayai mereka. Mereka bukanlah
sahabat, bukan teman. Mereka justru menjauhkan Anda dari realita. Dan, realitas
adalah: Apapun yang Anda miliki akan tertinggal di sini. Tiada sesuatu yang
dapat Anda bawa ke alam lain.
Berbuat Terbaik
Keluarga, kerabat, mereka yang Anda cintai - semuanya
paling menemani Anda sampai liang kubur tertutup rapi, atau jasad sudah
diperabukan. Mereka yang berjanji sehidup semati pun tidak akan masuk ke dalam
liang kubur bersama Anda. Tiada yang mau dibakar hidup-hidup bersama jasad
Anda.
Maka, sadarlah! Ketika kita berada di atas, hendaknya
ketinggian tidak membuat kita lupa daratan. Kita tidak bisa berlama-lama berada
di atas, apalagi untuk selamanya. Berbuatlah yang terbaik selagi masih berada
di atas, selagi masih berkuasa, dan selagi masih bisa berbuat sesuatu yang
bermakna bagi orang lain.
Di saat yang sama, bersiap-siaplah untuk perjalanan turun
ke bawah. Setiap orang yang naik, sudah pasti turun juga. Demikianlah permainan
hidup ini. Hendaknya kita belajar turun sendiri sebelum ada yang mendorong dan
menjatuhkan kita.
Hal-hal yang sederhana, kita semua sudah sering
mendengar, tapi selalu lupa. Setelah turun, atau jatuh pun kita tetap
bernostalgia tentang ketinggian. Kita tidak mau menerima bahwa tiada sesuatu
keadaan yang kekal dan abadi. Sebab itu, kita menciptakan kesengsaraan bagi
diri kita sendiri.
Masih ingat kata legowo dalam Bahasa Jawa? Saatnya kita
melakoninya.
(Anand Krishna - Humanis spiritual, penulis
lebih dari 170 buku, Pendiri Anand Ashram)