Minggu, 04 Januari 2015

Waspada Akan Amarah

Ternyata emosi kemarahan itu bisa membunuh, bisa menghancurkan apa-apa yang tidak ingin kita hancurkan saat kita dalam keadaan tenang.

Ya, emosi amarah itu berbahaya. Sang Buddha mengatakan bahwa dengan emosi marah kita sebenarnya membakar diri sendiri dan emosi amarah yang ada dalam diri sebenarnya meracuni diri kita sendiri namun kita berharap orang lain yang mati dengan racun tersebut.

Sungguh benar memang ucapan sang Buddha.

Terakhir kali menyaksikan episode-episode terakhir serial televisi Mahabharata ditampilkan sang raja Hastinapura, Dretarastra yang dipenuhi amarah lantaran semua anak-anaknya yang berjumlah 100 orang dibunuh oleh Bima dalam perang Mahabharata.

Ia sungguh marah besar pada keponakannya itu. Saat bertemu dengan kelima anak adiknya itu yakni 5 pandawa ia berniat untuk membunuh Bima dengan cara meremukkannya ketika ia memeluk Bima.

Bima sungguh terkejut ketika ia mendapati bahwa sang raja betul-betul marah lantaran ia telah membunuh semua anaknya. Ia dapati hal itu ketika sang raja memeluknya pertama kali. Dan kemudian sang raja dengan emosi marah yang tampak jelas menginginkan agar Bima mendekatinya kembali guna memeluknya.



Raja Dretarastra yang dipenuhi amarah berniat membunuh Bima 
Melihat gelagat sang raja yang tidak baik, Shri Krishna yang diperankan oleh saurabh raaj jain menyodorkan sebuah patung yang ada di dekat mereka ke arah sang raja yang buta itu.
Walhasil, sang raja memeluk erat-erat patung yang dikiranya keponakannya itu. Dan ketika patung tersebut hancur berkeping-keping, sang raja menangis tersedu-sedu karena menyesali telah membunuh keponakannya.

Dan, ketika ia mengetahui bahwa yang baru saja ia hancurkan adalah sebuah patung, ia menjadi tenang kembali dan ia segera meminta maaf pada Bima dan ia pun memaafkan tindakan Bima yang terpaksa membunuh semua anaknya yang tak lain adalah sepupunya sendiri.

Amarah merupakan salah satu emosi yang mesti kita kendalikan. Mungkin banyak dari kita yang terkadang lepas kendali tatkala amarah menguasai diri kita.

Cara mengolah amarah

Salah satu cara agar kita bisa mengendalikan amarah ialah dengan latihan meditasi.

Salah satu metode latihan meditasi yang digunakan di Anand Ashram dinamakan Voice Culturing & Therapy for Releasing Tension. Merupakan metode guna mengolah emosi amarah untuk menghasilkan ketenangan, kebahagiaan, joy.

Latihan Meditasi
Metode ini adalah dalam program neo stress management yang dilaksanakan tiap hari Selasa pukul 7 malam di  Jl. Sunter Mas Barat II-E, Block H-10/1, Jakarta 14350

Silakan datang dan rasakan sendiri manfaat dari metode yang telah diracik khusus untuk orang Indonesia oleh bapak Anand Krishna. Bila ingin informasi lebih lengkap, bisa menghubungi;
Sukmawati 087881085601 - Imus 087885111979 - Isty 081808941999

Berikut ini kutipan mengenai amarah;

  • Holding on to anger is like grasping a hot coal with the intent of throwing it at someone else; you are the one getting burned (Buddha)
  • Holding on to anger is like drinking poison and expecting the other person to die. (Buddha)
  • For every minute you are angry, you lose sixty seconds of happiness. (Ralph Waldo Emerson)
  • It's better to cry than be angry, because anger hurts others while tears flow silently throuh the soul and cleanse the heart. (Pope John Paul 11)
  • Always write angry letters to your enemies. Never mail them. (James Fallows - American Journalist)
  • Man should forget his anger before he lies down to sleep. (Gandhi)
  • If you are patient in one moment of anger, you will escape a hundred days of sorrow. (Chinese Proverbs)

Terima kasih untuk hari ini...


Keterangan: Gambar dari Google

Flag Counter