Rabu, 06 Agustus 2014

Siang Hari yang Panas

Sang Surya menyorot tajam
Sudah beberapa hari belakangan ini cuaca panas sekali di siang hari. Biasanya sih udah mulai terasa mulai pukul 9 pagi. Sinar matahari menyorot tajam ke sekelilingnya.

Hmm… seperti orang yang sedang marah saja dengan sorot mata tajam yang membuat orang di sekitarnya ikut merasakan panasnya api amarah.

Apakah itu berarti Sang Surya pun sedang marah?

Mungkin saja.

Ternyata matahari atau Surya adalah bintang di pusat Tata Surya. Bentuknya nyaris bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet. Diameternya sekitar 1.392.684 km, kira-kira 109 kali diameter Bumi, dan massanya (sekitar 2×1030 kilogram, 330.000 kali massa Bumi) mewakili kurang lebih 99,86% massa total Tata Surya. Secara kimiawi, sekira tiga perempat massa Matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, besi, dan lain-lain.

Ia marah melihat tingkah polah kita yang tak memperdulikan lingkungan, sesama penghuni planet Bumi ini bahkan tak memperdulikan planet di mana kita berada.


Inilah akibatnya.

Panas kian panas dan curah hujan menjadi bencana tatkala musim penghujan datang.

Bulan Agustus ini memang masih musim panas atau kemarau namun tak seperti ini cuacanya di tahun-tahun kemarin bahkan di tahun 80-an jauh sekali perbedaannya dengan saat ini.

Memang sih panasnya sang Surya juga membawa manfaat bagi kita juga. Saat mencuci pakaian, kita tak perlu menggunakan mesin pengering untuk mengeringkannya. Dan juga para pedagang minuman dingin  entah itu es buah atau sejenisnya jadi meningkat penjualannya.

Minum minuman dingin di siang kayak gini emang nikmat sekali rasanya.

Kuman-kuman serta bakteri pun konon bisa mati karena panasnya sang Surya.

Ya, memang dalam segala hal pasti ada kebaikan di dalamnya.

Terima kasih untuk hari ini…
Flag Counter