Walaupun tipe tubuh kami masuk dalam golongan pitta dosha
(golongan api) tapi kami tak terlalu suka makanan ataupun masakan yang
terlampau pedas padahal kan biasanya orang yang masuk dalam golongan tersebut
suka dengan pedas. Tapi ga terlalu suka, kami suka yang tak terlalu pedas saja.
Dan kalau sudah terlalu sering makan makanan atau masakan
yang menggunakan cabe meski sedikit, biasanya kami merasa panas pada bagian
perut – pencernaan. Ga enak rasanya, seperti ada bara api yang ada dalam perut J
Meski demikian, beberapa bulan yang lalu kami mencoba
menanam salah satu jenis cabe yakni jenis cabe merah keriting karena kalau cabe
rawit sudah ada sehingga kami mencoba menanam jenis yang satu ini secara bibitnya
juga sudah dibelikan oleh adik kami, jadi kami tinggal tanam saja.
Dengan menggunakan poli bag berukuran sedang, kami semai
bibit-bibitnya dan tatkala sudah cukup besar, kami mulai memindahkan mereka ke
dalam pot dengan jumlah satu sampai dua batang pohon dalam satu pot. Tergantung
pada besar potnya juga sih.
Adapun untuk potnya, kami tak hanya menggunakan pot yang
biasa dijual di tukang-tukang bunga, kami juga menggunakan botol-botol air
mineral ukuran besar yang kami potong bagian atasnya. Kemudian, untuk mencegah gangguan dari
hewan-hewan yang tak kami inginkan (seperti kucing, ayam ataupun tikus) maka
pot-pot yang sudah berisikan pohon cabe tersebut pun kami gantung.
Salah satu pohon cabe yang mulai berbuah |
Wow... si pohon bermandikan sinar matahari, pantesan saja tumbuh subur :-) |
Dan…… hasilnya, tumbuhan pun tumbuh dengan subur dan mulai
berbunga untuk selanjutnya sudah ada yang berbuah pula. Aduh…. Senangnya.
Oya, dari 10 pot gantung tersebut, ada 5 pot tanaman yang
sudah mulai berbuah
.
Memang sih, harus sabar menunggu mereka berbuah. Dan sekarang
kami menunggu cabe-cabe tersebut memerah untuk kami petik. Tiap pagi kami
sempatkan untuk memperhatikan mereka dan tak lupa pula untuk menyiramnya bila
dirasa perlu.
Menunggu cabe-cabenya segera merah |
Mudah-mudahan dalam waktu dekat cabe-cabe tersebut bisa kami
petik.
Terima kasih untuk hari ini.
Photo: Dok.pribadi