Senin, 26 September 2011

Press Release NIM - Bom Gereja Solo


Gerakan Integrasi Nasional atau National Integration Movement (NIM) sangat menyesalkan atas tindakan teror dan kekerasan pemboman rumah ibadah yang kembali terjadi di bumi Indonesia ini (25/9) dimana kali ini terjadi di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBSI) Keputon, Solo - Jawa Tengah.

Perilaku Teror atau Tindakan Kekerasan atas nama dan dalil apapun tidak dapat ditoleransi.

Apalagi bila teror dan kekerasan ini dilakukan dalam rumah ibadah yang mana tindakan ini rentan akan dapat memancing tindakan kekerasan lainnya seperti konflik horizontal.

Karena itu NIM meminta kepada semua pihak untuk dapat menahan diri, dan tidak memanfaatkan kejadian ini sebagai momentum bagi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu karena pada akhirnya usaha tersebut akan merugikan kelangsungan kehidupan bersama berbangsa dan bernegara. Kebhinnekaan di Indonesia harus terus dijaga dan dipertahankan karena itulah amanat luhur para pendiri bangsa seperti yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945.

NIM mendukung setiap upaya pemerintah melalui aparat penegak hukum untuk menyelidiki masalah ini secara tuntas, tegas dan tanpa ragu serta mengharapkan adanya tindakan nyata yang cepat.
NIM juga mengajak semua elemen bangsa untuk menyadari bahwa cinta kasih adalah merupakan solusi dari segala permasalahan yang terjadi di negeri tercinta ini, sehingga mari bersama-sama kita kembali membangun negeri ini dengan cara saling membuka pintu apresiasi untuk dapat menghargai perbedaan sebagai bentuk dari anugerah Tuhan Yang maha Esa untuk Indonesia tercinta. INDONESIA JAYA!


Jakarta, 25 September 2011
Dr Wayan Sayoga




Direktur Eksekutif NIM

Flag Counter